Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home China Dunia Internasional Featured Kapal Induk Taiwan

    Kapal Induk Terbaru China Melintasi Selat Taiwan untuk Tes Terakhir - Sindonews

    2 min read

     Dunia Internasional, 

    Kapal Induk Terbaru China Melintasi Selat Taiwan untuk Tes Terakhir

    Jum'at, 12 September 2025 - 14:57 WIB


    Kapal induk Fujian China. Foto/shipshub.com
    A
    A
    A
    BEIJING - Kapal induk terbaru China melintasi Selat Taiwan sebagai bagian dari latihan penelitian dan pelatihan sebelum mulai beroperasi. Kabar itu diungkap Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) China.

    Juru bicara PLAN, Kapten Senior Leng Guowei, mengatakan pada hari Jumat (12/9/2025) bahwa Fujian sedang menuju Laut China Selatan, tempat kapal tersebut akan menjalani pengujian.

    "Uji coba dan pelatihan lintas wilayah merupakan misi rutin dari proses konstruksi kapal induk dan tidak menargetkan objek tertentu," ujar Leng, menurut media pemerintah China.

    Fujian berbobot 80.000 ton belum resmi dioperasikan, tetapi akan segera bergabung dengan kapal-kapal Liaoning dan Shandong sebagai kapal induk ketiga dan tercanggih China.

    Fu Qianshao, pakar urusan militer China, mengatakan kepada media berita milik pemerintah Tiongkok, Global Times, bahwa perjalanan penelitian Fujian ke Laut China Selatan merupakan tanda bahwa kapal induk tersebut hampir selesai.

    Kapal induk tersebut sebelumnya telah menjalani uji coba di Laut China Timur dan Laut Kuning.

    Rute Fujian tidaklah mengejutkan, karena media pemerintah China membagikan foto dan video kapal induk yang meninggalkan galangan kapal Shanghai pada hari Rabu.

    Pasukan Bela Diri Maritim Jepang pada hari Kamis melihat Fujian berlayar di dekat Kepulauan Senkaku yang disengketakan namun tidak berpenghuni, menuju Selat Taiwan, ditemani dua kapal perusak PLAN.

    Kepulauan Senkaku dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China dan Kepulauan Diaoyutai di Taiwan.

    Fujian merupakan kapal induk kedua di dunia, setelah USS Gerald Ford, yang dilengkapi sistem ketapel elektromagnetik yang memudahkan pesawat lepas landas dan mendarat.

    Mengembangkan sistem peluncuran semacam itu merupakan tanda bahwa kesenjangan teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin mengecil, menurut pakar maritim dan mantan Kolonel Angkatan Udara Amerika Serikat Ray Powell, tetapi masih terdapat beberapa keterbatasan.

    “Fujian berukuran 20% lebih kecil dari kapal induk super AS dan bertenaga konvensional, bukan bertenaga nuklir,” ungkap Powell.

    Tantangan nyata bagi China, ujar Powell kepada Al Jazeera, adalah awak kapal induknya karena PLAN perlu membagi awak veteran di antara tiga kapal induk: Fujian, Liaoning, dan Shandong.

    "China sedang menutup kesenjangan perangkat keras, tetapi mengembangkan keahlian operasional untuk operasi kapal induk yang efektif di perairan lepas pantai adalah hal yang telah disempurnakan AS selama hampir satu abad," ujarnya.

    Meskipun belum ada tanggal yang diumumkan untuk komisi resmi Fujian ke dalam dinas aktif, Institut Angkatan Laut AS (USNI) mengatakan tanggal tersebut diperkirakan akan "bertepatan dengan tanggal yang memiliki makna historis bagi China".

    Kemungkinan tanggal tersebut antara lain 18 September, peringatan invasi Jepang ke Manchuria pada tahun 1931, atau 1 Oktober, hari libur nasional China, menurut USNI.

    Baca juga: Mufti Besar Sheikh Al-Sadiq Khawatirkan Rencana Pemindahan Pengungsi Gaza ke Libya
    (sya)
    Komentar
    Additional JS