Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa PBB Prabowo Subianto Sidang Umum PBB Spesial

    Kapan Pidato Prabowo di PBB & Apa Temanya? Cek Kisi-Isinya - Tirto

    4 min read

     

    Kapan Pidato Prabowo di PBB & Apa Temanya? Cek Kisi-Kisinya

    Presiden Prabowo Subianto akan berpidato di depan Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Apa saja topik bahasan yang akan disampaikannya? Simak kisi-kisinya.

    Waktu baca ±2 menit


    Google News

    tirto.id - Presiden Prabowo Subianto telah mendarat di New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9/2025) sore waktu setempat. Prabowo akan berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apa bocoran isi pidatonya?

    Dalam penerbangan ke New York, Presiden Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Mereka lantas melanjutkan perjalanan ke hotel tempat bermalam. Saat sampai, mereka disambut sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, hingga para diaspora.

    Setelah dari New York, Presiden dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Ottawa, Kanada, lalu ke Belanda. Ia diperkirakan kembali ke Indonesia pada akhir September.

    Baca juga:

    Jadwal Prabowo Pidato di Sidang Majelis Umum PBB

    Presiden Prabowo dijadwalkan berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Selasa (23/9/2025). Ia menjadi pembicara urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat dalam sesi Debat Umum. Lokasi acara berlangsung di markas besar PBB, Midtown Manhattan, New York.

    “Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” tutur Teddy, dikutip laman Presiden RI.

    Menlu Sugiono menambahkan, sebelum berpidato, Prabowo akan terlebih dahulu mengikuti agenda terkait Solusi Dua Negara (Two-State Solution) yang dihelat satu hari sebelumnya, Senin (22/9/2025). Setelah itu berlanjut ke Sidang Majelis Umum PBB.

    Menurut Seskab Teddy, kehadiran Presiden Prabowo dalam Sidang Majelis Umum ini menjadi momentum penting. Indonesia kembali tampil pada level tertinggi forum PBB dan memainkan peran sebagai pemimpin Global South.

    “Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” kata Teddy.

    Baca juga:

    Kisi-kisi Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB

    Sidang Majelis Umum ke-80 PBB 2025 mengambil tema "Better Together: 80 Years and More for Peace, Development and Human Rights". Presiden Prabowo menjadi wakil dari Indonesia yang kembali berbicara di forum internasional tersebut setelah satu dekade. Sebelumnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono berkesempatan berada di panggung tersebut untuk berpidato.

    Juru Bicara Kemenlu Vahd Nabyl Achmad Mulachela memberikan bocoran berbagai hal yang akan disampaikan Presiden Prabowo di hadapan Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Beberapa bahasan tersebut seperti menyoroti pentingnya inklusivitas dalam tatanan global. Selain itu, kepala negara juga akan menjelaskan mengenai optimismenya terkait kerja sama antarnegara.

    Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu Tri Tharyat, Presiden Prabowo turut membawa materi mengenai isu-isu di Timur Tengah. Contohnya yaitu serangan dari Israel pada Palestina, termasuk Qatar yang terjadi belakangan ini. Masalah Timur Tengah bagian dari tema dinamika global yang dibahas kepala negara.

    Di luar geopolitik, Prabowo turut memanfaatkan mimbar PBB untuk menyuarakan visi Asta Cita. Asta Cita merupakan 8 misi yang ingin diwujudkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjawab berbagai tantangan global.

    Kisi-kisi pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB belum terungkap semuanya. Namun, ada kemungkinan pula, Prabowo turut membahas reformasi sistem bilateral dalam ketidakpastian di tingkat global. Prabowo juga bisa jadi memberikan sokongan agar negara-negara Global South mengambil peran lebih penting di dunia dengan menjadikan semangat yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 sebagai pedoman..

    Pembaca yang ingin mengetahui informasi lainnya seputar dunia internasional dapat klik tautan di bawah ini.

    Komentar
    Additional JS