Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Jawa Barat Keracunan Kesehatan Makan Bergizi Gratis Spesial

    Keracunan MBG di Jabar Dipicu Salmonella, Dokter Beberkan Dampak Fatal di Pencernaan - detik

    2 min read

     Kesehatan, 

    Keracunan MBG di Jabar Dipicu Salmonella, Dokter Beberkan Dampak Fatal di Pencernaan


    Jakarta -

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan bahwa bakteri Salmonella dan Bacillus cereus menjadi 'biang kerok' keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat. Salah satu penyebab kontaminasi bakteri ke makanan adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian yang terlalu lama

    "(Bakteri) berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan," kata Ryan, dikutip dari Antara, Minggu (28/9/2025).

    Keracunan yang Bisa Memicu Kematian

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH mengatakan keracunan yang disebabkan oleh Salmonella dan Bacillus cereus tidak bisa dianggap sepele. Kondisi ini memerlukan tindakan tepat dan cepat untuk menghindari risiko fatal.

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    "Yang berbahaya dari kondisi ini adalah keadaan dehidrasi berat, di mana tidak ada asupan cairan sama sekali akibat rasa mual muntah dan kondisi diare yg menyebabkan hilangnya cairan dari tubuh beserta garam2 tubuh. Ini semua bila tidak diatasi dengan segera akan menyebabkan kematian," kata dr Aru saat dihubungi detikcom, Senin (29/9/2025).

    "Oleh sebab itu perawatan di rumah sakit dibutuhkan untuk mengembalikan cairan tubuh dan garam-garam tubuh yang hilang sekalian mengeradikasi kuman-kuman penyebab diare tersebut," sambungnya.

    Dampak Infeksi Bakteri Salmonella dan Bacillus cereus

    dr Aru mengatakan bahwa infeksi dua bakteri ini dapat menyerang sistem pencernaan dan mengeluarkan toksin, sehingga berakibat pada gangguan saluran cerna.

    "Kuman-kuman tersebut akan bersarang di dalam saluran cerna dan menyebabkan gangguan seperti mual, muntah, kembung, sampai diare. Hal ini yang sering disebut keracunan makanan," kata dr Aru.

    (dpy/up)
    Komentar
    Additional JS