Konvoi Global Sumud Menuju Gaza, Belasan Kapal Kemanusiaan Lain Siap Bergabung di Laut Mediterania | Republika Online
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Enam belas kapal telah berlayar dari pelabuhan-pelabuhan di Tunisia sebagai bagian dari Sumud Global Flotilla menuju Gaza. Konvoi kemanusiaan tersebut bertujuan untuk mematahkan blokade ilegal Israel di kantong terkepung itu dan mengirimkan bantuan kemanusiaan.
“Armada yang berangkat dari Barcelona sudah berada di laut, dan kapal-kapal Tunisia sekarang berlayar secara bertahap. Mereka akan bertemu di perairan dan melanjutkan pelayaran bersama untuk bertemu dengan kapal-kapal Italia dan Yunani,” demikian pernyataan misi tersebut di laman Instagram resminya pada Senin (15/9/2025).
Khaled Boujemaa, anggota kontingen Maghreb Armada Sumud Global, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, sebelas kapal berangkat dari Pelabuhan Bizerte di Tunisia utara dari Sabtu hingga Ahad malam.
Tiga kapal lainnya berlayar dari Pelabuhan Gammarth di ibu kota. Sementara itu, dua kapal lain meninggalkan Pelabuhan Sidi Bou Said di dekat Tunis, tambah Boujemaa.
Kapal dari Italia dan Spanyol
Pada Ahad, juru bicara Ghassan al-Hanshiri juga mengatakan kepada Anadolu, dua kapal berangkat dari Pelabuhan Gammarth menuju Gaza. Sementara itu, kapal Tunisia ketiga sedang bersiap untuk segera berangkat. Dia mencatat, total ada delapan kapal Tunisia saat ini berlabuh di Gammarth.
Ia menunjukkan, kapal-kapal lain masih berada di Pelabuhan Sidi Bou Said. Sementara itu, kapal-kapal dari Italia dan Spanyol telah berangkat. Semuanya akan bertemu di Mediterania dalam perjalanan mereka ke Gaza.
Meskipun kecaman internasional yang meluas, hanya sedikit yang telah dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Negara tersebut saat ini sedang diselidiki atas tuduhan genosida oleh Mahkamah Internasional, sementara para penjahat perang yang dituduh, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, secara resmi dicari oleh Mahkamah Kriminal Internasional.

Halaman 2 / 2
Pada Sabtu, kapal pertama misi tersebut berangkat dari Pelabuhan Bizerte di Tunisia, di samping 18 kapal dari Pelabuhan Augusta di Sisilia, menuju Gaza.
Menurut seorang koresponden Anadolu dan juru bicara armada, armada tersebut terdiri dari puluhan kapal dan ratusan peserta dari 47 negara Arab dan Barat, di antaranya politisi, seniman, dan anggota parlemen terkemuka.
Inisiatif ini dimulai sejak bulan lalu. Ketika itu, kapal-kapal berangkat dari Barcelona, Spanyol, dan Genoa, Italia. Selama sepekan terakhir, kapal-kapal Eropa tiba di perairan Tunisia untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka dari Maghreb sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gaza.
Penyelenggara menggambarkan misi tersebut sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka membandingkannya dengan upaya-upaya sebelumnya yang melibatkan kapal-kapal tunggal yang dicegat oleh Israel dan penumpangnya dideportasi.
“Armada Sumud Global adalah misi tunggal dan terkoordinasi yang dibangun dari upaya-upaya sebelumnya: Gerakan Global ke Gaza, Sumud Maghreb, Sumud Nusantara, dan Koalisi Armada Kebebasan,” demikian pernyataan misi tersebut. “Bersama-sama, mereka menghubungkan pawai, konvoi, dan misi laut menjadi satu armada.”
Konvoi ini adalah yang terbesar, yang bertujuan untuk menantang blokade dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza. Di Gaza, kondisi kelaparan telah terjadi di bawah penutupan semua penyeberangan oleh Israel selama berbulan-bulan.
Mulai 7 Oktober 2023, militer Israel, dengan dukungan Amerika, melancarkan perang genosida terhadap rakyat Gaza. Kampanye ini sejauh ini telah mengakibatkan kematian lebih dari 64.900 warga Palestina, dengan lebih dari 164.000 orang terluka. Sebagian besar penduduk telah mengungsi, dan kerusakan infrastruktur belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dunia II. Ribuan orang masih hilang.
Selain serangan militer, blokade Israel telah menyebabkan kelaparan buatan manusia, yang mengakibatkan kematian ratusan warga Palestina—kebanyakan anak-anak—dan ratusan ribu lainnya terancam.