Lawan Intimidasi AS, Putin dan Xi Ingin Bentuk Tatanan Dunia Baru | Sindonews
Dunia Internasional,
Lawan Intimidasi AS, Putin dan Xi Ingin Bentuk Tatanan Dunia Baru | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Rabu, 03 September 2025 - 17:05 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping saling menyapa dalam upacara penyambutan para Kepala Negara KTT SCO di Tianjin, China, Minggu, 31 Agustus 2025. FOTO/Sputnik via AP
- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menyerukan pembentukan tatanan dunia baru yang lebih setara dan adil dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang digelar di Tianjin, China, Selasa (2/9). Seruan ini dianggap sebagai penegasan perlawanan terhadap dominasi dan intimidasi Amerika Serikat (AS) di panggung global.
Dalam pidatonya, Xi menegaskan bahwa 'aturan rumah' yang dibuat segelintir negara tidak boleh dipaksakan kepada negara lain. Ia juga mengajak negara-negara anggota SCO untuk menolak mentalitas Perang Dingin, konfrontasi berbasis blok, dan politik intimidasi.
"Situasi global yang semakin kompleks dan bergolak menuntut negara-negara untuk bahu-membahu menghadapi tantangan keamanan dan pembangunan," ujar Xi, dikutip The Daily Diggest dari EuroNews, Rabu (3/9).
Baca Juga: Xi Jinping Serukan Blok SCO Melawan Dominasi Barat
Putin, dalam kesempatan yang sama, kembali menuding NATO dan Barat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perang di Ukraina. Ia menyebut kehadiran SCO sebagai wadah penting untuk memperkuat solidaritas antarnegara non-Barat dalam menghadapi tekanan geopolitik.
KTT SCO kali ini dihadiri oleh 20 pemimpin dunia, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, hingga kepala junta militer Myanmar Min Aung Hlaing. Pertemuan tersebut menegaskan peran SCO sebagai forum strategis bagi negara-negara Asia, Eurasia, dan sebagian Afrika.
Xi juga mengumumkan pembentukan Bank SCO dengan komitmen dana sebesar USD1,4 miliar yang akan disalurkan kepada negara-negara anggota dalam tiga tahun ke depan. Dana ini disebut bertujuan memperluas pengaruh organisasi tersebut, khususnya di bidang ekonomi dan pembangunan.
Hubungan antara China dan India turut mencuri perhatian. Kedua negara berjanji menyelesaikan sengketa perbatasan dan memperkuat kerja sama regional. Langkah ini dinilai sebagai pemanasan hubungan kedua negara yang sebelumnya sempat membeku.
Kedekatan antara Rusia, China, dan India pun menimbulkan spekulasi terbentuknya front baru yang menantang dominasi Barat. "Bahkan di masa-masa paling sulit, India dan Rusia tetap berdiri bahu-membahu," ujar Modi kepada Putin, dikutip The New York Times.
Meski demikian, SCO dinilai masih jauh dari kata solid. "SCO lebih banyak berperan sebagai forum politik daripada aliansi militer atau keamanan," ujar analis Jeremy Chan dari Eurasia Group kepada CNBC.
Baca Juga: Musuh Bersama AS Makin Lengket Disatukan Minyak Murah Rusia
Ia menambahkan, dinamika global, termasuk kebijakan isolasionis Washington, memberi ruang bagi SCO untuk memperluas pengaruhnya. KTT Tianjin menjadi momentum penting bagi Rusia dan China dalam mengonsolidasikan pengaruhnya. "Namun, pertanyaan tetap menggantung apakah kata-kata manis dan foto kebersamaan cukup untuk mengubah SCO dari "macan kertas" menjadi kekuatan global yang nyata," katanya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina