Leony Kaget, Anggaran Perbaikan Jalan Tangsel Rp 731 Juta, Sedangkan Perjalanan Dinas Rp 117 Miliar
Leony Kaget, Anggaran Perbaikan Jalan Tangsel Rp 731 Juta, Sedangkan Perjalanan Dinas Rp 117 Miliar

KOMPAS.com – Artis sekaligus mantan penyanyi cilik Leony Vitria Hartanti menyoroti laporan keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) yang menurutnya menunjukkan ketimpangan dalam alokasi anggaran.
Lewat unggahan Instagram Story, Leony mengulas beberapa pos belanja dari dokumen Laporan Keuangan Pemkot Tangsel 2024 setebal lebih dari 520 halaman.
Yang buat Leony heran adalah perbandingan yang cukup kontras antara biaya pemeliharaan jalan dan jaringan irigasi dengan biaya perjalanan dinas.
Dalam laporan yang diunggah Leony, terlihat biaya perjalanan dinas pejabat Tangsel mencapai Rp 117 miliar.
“Nah ini mungkin soalnya yang lebih penting buat dibiayain, biaya perjalanan dinas mereka sampai Rp 117 miliar,” tulis Leony di Instagram, dikutip Jumat (19/9/2025).
“Jadi klo kaya gini nih pajak dari rakyat untuk rakyat ga ya?” imbuh Leony.
Reaksi Publik
Unggahan Leony ramai diperbincangkan warganet. Banyak yang mendukung sikap kritisnya terhadap penggunaan anggaran daerah dan menilai kritik tersebut mewakili suara masyarakat.
Hingga kini, pihak Pemkot Tangsel belum memberikan keterangan resmi terkait sorotan yang disampaikan Leony.
Kritik Leony soal Anggaran Tangsel
Leony Vitria Hartanti, mantan penyanyi cilik yang kini lebih sering bersuara soal isu sosial, tiba-tiba jadi sorotan setelah mengulik Laporan Keuangan Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) 2024.
Lewat unggahan di Instagram Story, Leony mengaku kaget dengan sejumlah pos anggaran yang menurutnya janggal.
Awalnya, Leony tergerak karena pengalaman pribadi: ia harus membayar pajak warisan rumah ayahnya yang cukup besar.
Dari situ, Leony penasaran ke mana saja uang pajak warga Tangsel digunakan, lalu membuka dokumen laporan keuangan yang tebalnya lebih dari 520 halaman.
Hasilnya bikin dia geleng-geleng kepala.
Sebaliknya, pos untuk hal yang langsung dirasakan masyarakat justru sangat kecil. Misalnya, pemeliharaan jalan, jaringan, dan irigasi hanya sekitar Rp731 juta.
Bagi Leony, perbandingan ini terasa tidak masuk akal.
Unggahan Leony cepat menyebar dan mendapat banyak dukungan dari warganet.
Banyak yang setuju, prioritas anggaran seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk infrastruktur dan kebutuhan dasar warga, bukan hal-hal seremonial seperti rapat atau cendera mata.
Hingga kini, Pemkot Tangsel belum memberikan tanggapan resmi atas kritik terbuka yang dilontarkan Leony ini.
Namun, polemik tersebut sudah terlanjur membuka diskusi lebih luas tentang transparansi dan prioritas penggunaan APBD daerah.
Lihat postingan ini di Instagram