Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi - SINDOnews
2 min read
Kesehatan
Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi
Sabtu, 27 September 2025 - 21:46 WIB
Presiden Prabowo Subianto di Base Ops Halim Perdanakusuma, Sabtu (27/9/2025). Foto/YouTube Setpres
A
A
A
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengaku memonitor perkembangan kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Prabowo pun akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan menteri terkait untuk mendiskusikan hal tersebut.
“Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” kata Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma usai lawatan 4 negara, Sabtu (27/9/2025).
Prabowo meminta agar masalah ini jangan dipolitisasi. Ia menegaskan, tujuan dari MBG untuk anak-anak yang sulit mendapatkan makan bergizi.
Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase?
“Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” kata Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma usai lawatan 4 negara, Sabtu (27/9/2025).
Prabowo meminta agar masalah ini jangan dipolitisasi. Ia menegaskan, tujuan dari MBG untuk anak-anak yang sulit mendapatkan makan bergizi.
Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase?
“Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan,” ujar dia.
Prabowo menuturkan, mungkin bagi sebagian masyarakat Indonesia ada yang bisa mendapatkan makan dengan layak. “(Tapi) mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juta pasti ada hambatan rintangan ,ini kita atasi,” jelas dia.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menduga keracunan Makan Bergizi Gratis (BGN) dipicu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Terdapat 45 dapur yang menyajikan MBG tak sesuai SOP.
"Dari sampai sore ini kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan," kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (26/9/2025).
Dari keseluruhan dapur yang tidak menjalankan SOP, BGN telah mengambil tindakan tegas dengan menutup 40 SPPG. "Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan sampai semua penyelidikan baik investigasi maupun perbaikan-perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan," ujarnya.
Upaya pencegahan agar tak terjadi keracunan kembali juga dilakukan BGN dengan mewajibkan dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higine dan Sanitasi (SLHS). Jika aturan itu tidak disanggupi, maka BGN akan menutup dapur mitra MBG.
(rca)