Massa Kembali Demo saat DPR Rapat dengan TNI, 5.369 Personel Gabungan Disiagakan - - News Liputan6
Massa Kembali Demo saat DPR Rapat dengan TNI, 5.369 Personel Gabungan Disiagakan - - News Liputan6
Sejumlah aliansi masyarakat dan mahasiwa kembali turun ke jalan untuk menggelar demo di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat pada Senin (1/9/2025). Polisi menyiagakan 5.369 personel gabungan untuk mengawal jalannya demo di DPR hari ini.
Diperbarui 01 September 2025, 09:48 WIBMassa unjuk rasa di depan Kompleks DPR/MPR Jalan Gatot Subroto, Senayan Jakarta Selatan mulai ricuh. Sejumlah pendemo tampak melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan botol. (Liputan6/M Radityo Priyasmoro)... Selengkapnya
Jadi intinya...
- Aliansi masyarakat dan mahasiswa demo di DPR pada 1 September 2025.
- Polisi siagakan 5.369 personel untuk pengamanan humanis demo DPR.
- Massa diimbau demo damai, tidak merusak fasilitas atau bakar ban.
Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah aliansi masyarakat dan mahasiwa kembali turun ke jalan untuk menggelar demo di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat pada Senin (1/9/2025). Polisi menyiagakan 5.369 personel gabungan untuk mengawal jalannya demo di DPR hari ini.
"Khusus pengamanan di DPR ada 5.369 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
Susatyo menekankan pengamanan dilakukan humanis, tanpa senjata api demi memastikan kelancaraan penyampaian aspirasi. "Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ujar Susatyo.
Demo Dilarang Bakar Ban dan Rusak Fasilitas Umum
Susatyo mengingatkan massa untuk menggelar demo secara damai dan tertib. Massa dilarang bakar ban, rusak fasilitas umum, atau menutup jalan.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," ucap dia.
Pengalihan Arus Lalu Lintas
Terkait skenario pengalihan lalu lintas, polisi menyebut sifatnya situasional. Namun, warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.
"Arus lalin situasional melihat ekskalasi massa dilapangan. Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.
Susatyo juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial dan informasi yang berpotensi memicu kegaduhan.
"Jangan terprovokasi oleh berita negatif. Bijaklah dalam menerima informasi dan tetap jaga persatuan," ujar dia.