Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Makan Bergizi Gratis

    MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan

    3 min read

     

    MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan

    Kamis, 25 September 2025 - 23:41 WIB
    Founder Bennix Investor Group, Benny Batara atau Bennix di podcast TO THE POINT AJA! bicara soal Makan Bergizi Gratis (MBG) yang juga dilakukan oleh negara Eropa hingga Korea Selatan. Foto/Dok
    A
    A
    A
    JAKARTA - Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai memiliki tujuan yang jelas, agar Indonesia bisa memenangkan masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Founder Bennix Investor Group, Benny Batara atau Bennix di podcast TO THE POINT AJA!.

    Sementara itu belakangan Program MBG yang menjadi andalan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dikritik keras lantaran menimbulkan lebih dari 5.000 kasus keracunan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi.

    Di sisi lain Benny Batara mengatakan, bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dilakukan oleh negara- negara Eropa hingga Korea Selatan hingga saat ini. Benny dalam podcast TO THE POINT AJA!, menceritakan potret masyarakat di Indonesia yang masih belum bisa menikmati sarapan.

    Baca Juga: KSP Ungkap 8.549 Dapur MBG Belum Punya Sertifikat Higienis

    "Saya jujur, kalau pun saya jadi gubernur, kepala daerah atau presiden. Hal pertama yang saya lakukan adalah kasih telur gratis, susu gratis, supaya masa depan kita menang. Ini yang dilakukan Jepang juga pertama kali, setelah selesai perang dunia kedua. Porak-poranda, rakyatnya stunting, kurang gizi di mana-mana, dia kasih makan gratis. Negara Eropa pun masih lakukan itu sampai sekarang, Korea Selatan juga lakukan itu," terang Benny Batara di podcast TO THE POINT AJA!, Kamis (25/9/2025).

    Saat menyambangi Bengkulu Utara pada 10 tahun lalu, Benny mengaku melihat bagaimana sebuah keluarga harus berbagi satu paha ayam dengan empat orang. Ia juga menekankan, bahwa menjadi sebuah kemewahan bagi beberapa orang untuk bisa makan siang.

    "Saat kita makan di warung, ada ibu-ibu bawa satu anaknya ditarik, dan satu anaknya digendong. Pesan ayam goreng. Ditanya mau beli apa. Saya minta paha bawah aja karena harganya paling murah. Makan sini apa dibungkus? Ditanya sama si mbaknya. Dibungkus aja, kata dia. Soalnya saya buat makan lagi di rumah, masih ada lagi anaknya satu di rumah. Jadi satu paha ayam nanti dibagi empat orang. Terus di situ gua kaget, sedih banget ya Indonesia," ceritanya.

    "Ini tahun 2021 apa 2022. Oh, masih ada satu paha ayam dibagi sama empat manusia di satu rumah di Bengkulu Utara, ini true story. Ini kita ngomong dunia nyata ya. Kita kan enggak tinggal di Menara Gading," terangnya.

    "Masih ada orang di Indonesia ini yang enggak tahu apa itu sarapan. Karena itu privilege, buat mereka makan itu sehari sekali. Jadi sebuah kemewahan bisa ada makan siang. Ada orang yang masih enggak tahu ada sarapan," tegasnya.

    Anggaran MBG Rp335 Triliun

    Sebagai informasi program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu dari delapan agenda prioritas di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) 2026. MBG mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp335 triliun. Alokasi ini menjadi bagian dari total belanja negara sebesar Rp3.842,7 triliun.

    Baca Juga: DPR: Program MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat

    Alokasi anggaran untuk MBG tersebut jauh melampaui program pendidikan lainnya. Angka Rp335 triliun jauh lebih besar dibandingkan alokasi untuk beasiswa anak sekolah hingga kuliah yang hanya mencapai Rp57,7 triliun, atau alokasi untuk guru dan dosen non-PNS yang sebesar Rp91,4 triliun.

    Meskipun anggaran pendidikan secara keseluruhan naik menjadi Rp769,1 triliun, sebagian besar (Rp223 triliun) tersedot oleh program MBG.

    (akr)
    Komentar
    Additional JS