Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa SD Muhammadiyah Solo Spesial

    Melihat Dapur Sehat SD Muhammadiyah di Solo, 2 Kali Raih Predikat Kantin Sehat Tingkat Nasional - Kompas

    5 min read

     

    Melihat Dapur Sehat SD Muhammadiyah di Solo, 2 Kali Raih Predikat Kantin Sehat Tingkat Nasional

    Kompas.com, 29 September 2025, 12:13 WIB
    Lihat Foto

    SOLO, KOMPAS.com - Dapur sehat di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, menjadi perhatian publik setelah beredar rencana bakal diganti program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik pemerintah.

    Namun, pihak sekolah dan orangtua siswa menolak program MBG. Penolakan juga didukung Wali Kota Solo Respati Ardi. 

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan telah memasuki usia 10 tahun sejak didirikan pada 2015.

    Dapur sehat ini terletak di dalam kompleks sekolah dan melayani kebutuhan makan untuk 615 siswa setiap harinya.

    Mengapa Soeharto Tak Diculik Seperti Jenderal Lainnya Saat Peristiwa G30S?

    Para juru masak mulai persiapan memasak sejak pukul 06.00 WIB dan menyajikan makanan pada pukul 11.30 WIB.

    Semua bahan makanan yang digunakan untuk makan siang siswa adalah bahan segar.

    Dalam proses memasak, para juru masak juga menggunakan sarung tangan dan masker untuk mencegah kontaminasi bakteri.

    "Kita (memasak) mulai pukul 05.30 WIB dari memasak nasi, bahan semua fresh tidak menumpuk. Dari penyajian juga bersih, pakai sarung tangan, sesuai SOP. Yang jelas tidak menumpuk bahan," kata Siti Nur Handayani (45), salah satu juru masak di dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, saat ditemui di sela-sela kegiatan memasak, Senin (29/9/2025).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Siti mengungkapkan bahwa ia telah menjadi juru masak di dapur sehat ini sejak awal berdirinya.

    Ia menambahkan bahwa pengolahan bahan makanan dan tempat penyajian dilakukan secara terpisah untuk menjaga kebersihan dan higienitas makanan.

    "Jadi biar semua aman, sehat dan fresh. Tidak menumpuk (makanan) kita," jelasnya.

    Makanan disajikan secara prasmanan, memungkinkan setiap siswa untuk mengambil makanan dan lauk sesuai dengan selera mereka.

    "Anak-anak mulai makan siang pukul 11.30 WIB atau habis shalat (Dzuhur)," ucap Siti.

    Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti, menekankan pentingnya keberadaan dapur sehat dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.

    "Jadi kantin bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran. Berdirinya kantin SD Muhammadiyah 1 Ketelan dulu adalah untuk menjadi upaya penjaminan mutu siswa supaya anak-anak bisa belajar dengan baik, sehat dan berprestasi," kata Sri.

    Sri menambahkan bahwa jika diperbolehkan, sekolah akan mengelola dapur sehat sendiri untuk program Menu Berbasis Gizi (MBG).

    "Hanya kini dengan program MBG, kami sedang berupaya sebaik mungkin agar bisa mengelola sendiri, karena kantin kita sudah 10 tahun berdiri," ujarnya.

    Lebih lanjut, Sri menjelaskan bahwa dapur sehat bukan hanya sekadar menyiapkan makanan, tetapi juga berfungsi untuk membangun karakter siswa, baik lokal maupun internasional.

    SD Muhammadiyah 1 Ketelan dikenal sebagai salah satu sekolah rujukan nasional.

    "Kantin tidak hanya menyiapkan makanan anak-anak tapi juga sebagai tempat belajar baik anak-anak sendiri dalam membangun karakternya, termasuk tempat belajar teman-teman baik lokal sampai internasional," tandasnya.

    Sri juga mengungkapkan bahwa dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan telah meraih predikat kantin sehat tingkat nasional dua kali dari Kementerian Kesehatan.

    "Kantin ini tidak untuk bisnis. Kantin ini untuk membangun karakter bahkan pendidikan anti korupsi dibangun di sana. Maka tidak salah Kementerian Kesehatan memberikan predikat kami kantin sehat tingkat nasional selama dua periode," ujarnya.

    Enggan diganti MBG

    Orangtua siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Cici Wiyarsih (45), mengatakan alasan mempercayakan dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan untuk pemenuhan gizi anaknya di sekolah karena sudah teruji.

    Karena itu, dirinya ingin dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan terus dipertahankan.

    "Kami orangtua sangat ketakutan dalam arti kami orangtua bukan hanya memikirkan anak-anak di rumah. Tapi kita gelisah, takut, kami otomatis memikirkan anak-anak di sekolah. Seharusnya orangtua sudah tenang karena memberikan kepercayaan ke sekolah tentang makanan yang diberikan kepada anak," kata Cici.

    Cici mengatakan, sangat menghargai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah. Tapi dirinya ingin pemerintah memberikan kebijakan agar SD Muhammadiyah 1 Ketelan bisa mengelola sendiri untuk MBG.

    "Kami sangat menghargai program dari pemerintah. Karena itu juga memberikan hak untuk anak-anak. Tapi kami berharap pemerintah memberikan kebijakan kepada SD Muhammadiyah 1 untuk mengelola langsung makanan yang akan diberikan kepada anak-anak," ujar dia.

    Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
    Komentar
    Additional JS