0
News
    Home Featured Istimewa Palestina Prabowo Subianto Spesial

    Mic Presiden Prabowo Mendadak Mati saat Berpidato di PBB, Kemenlu: Semua Negara Dapat Jatah Lima Menit - Fajar

    3 min read

     

    Mic Presiden Prabowo Mendadak Mati saat Berpidato di PBB, Kemenlu: Semua Negara Dapat Jatah Lima Menit


    FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengalami insiden kecil saat menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi Two State Solution di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat atau Selasa (23/9) dini hari WIB. Mikrofon yang digunakan Prabowo tiba-tiba mati ketika ia berbicara melebihi batas waktu yang ditentukan.

    Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Hartyo Harkomoyo, menjelaskan bahwa setiap kepala negara hanya diberi waktu lima menit untuk berpidato. Jika melampaui durasi, mikrofon otomatis dimatikan dalam siaran langsung di webtv.un.org.

    “Berkaitan dengan pidato pertemuan di atas, terdapat rule of procedure bahwa setiap negara mendapat kesempatan lima menit. Apabila pidato lebih dari lima menit maka mic akan dimatikan,” kata Hartyo kepada wartawan, Selasa (23/9).

    Meski suara hilang dalam tayangan streaming, Hartyo menegaskan pidato Prabowo tetap terdengar jelas oleh seluruh delegasi yang hadir di ruang sidang utama.

    “Jadi suara yang tidak terdengar di video/streaming dikarenakan pidato yang lebih dari waktu yang ditentukan,” ujarnya.

    Kejadian serupa juga dialami Presiden Turki, Recep Tayyip ErdoÄŸan, yang mikrofon pidatonya ikut dimatikan karena melebihi batas waktu.

    Prabowo tercatat sebagai kepala negara kelima yang mendapat kesempatan berbicara dalam forum internasional tersebut. Dalam pidatonya, ia menyinggung konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

    “Dengan berat hati, kami mengenang tragedi yang tak tertahankan dan berkelanjutan di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa banyak di antaranya perempuan dan anak-anak telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita,” ucap Prabowo.

    Ia menegaskan bahwa hanya solusi dua negara yang mampu membawa perdamaian.

    “Hanya solusi dua negara ini yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kemerdekaan Palestina, namun Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung segala bentuk jaminan bagi keamanan Israel,” ujar Prabowo.

    Presiden RI itu juga mengingatkan bahwa sejumlah negara seperti Prancis, Kanada, Inggris, Australia, dan Portugal sudah mengakui Palestina. Ia mendorong negara-negara lain agar melakukan hal yang sama.

    Dalam forum tersebut, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian di Gaza.

    “Indonesia siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian,” ucapnya.

    Sesaat setelah pernyataan itu, suara Prabowo sempat hilang sekitar satu menit dalam siaran langsung PBB. Mikrofon kembali aktif ketika ia menutup pidatonya dengan pesan perdamaian.

    “Terima kasih banyak. Damai. Damai sekarang. Damai segera. Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak,” pungkasnya. (Wahyuni/Fajar)

    Rocky Gerung: Purbaya Itu Pura-pura Banyak Gaya
    Komentar
    Additional JS