Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Keuangan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa

    Ogah Anggaran Negara Ngangur, Menkeu Purbaya Siapkan Strategi Bayar Utang atau Bantuan Langsung - Fajar

    3 min read

     Keuangan 

    Ogah Anggaran Negara Ngangur, Menkeu Purbaya Siapkan Strategi Bayar Utang atau Bantuan Langsung

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, pada Rabu (10/9). Foto: dokumentasi Biro Pers Istana

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa meminta kementerian dan lembaga agar memaksimalkan serapan anggaran yang dimiliki. Dia tidak ingin anggaran yang dimiliki justru nganggur.

    Purbaya mengaku tidak ingin ada anggaran negara tidak terserap program hingga akhir tahun. Menkeu berkomitmen untuk memastikan anggaran negara tidak menganggur, termasuk anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Purbaya bahkan menyebut, jika anggaran MBG tidak terserap, maka dirinya berkeinginan agar dana tersebut dialihkan ke program lain yang lebih siap, termasuk bantuan langsung berupa beras 10 kilogram untuk masyarakat.

    “Bukan negur, kita bantu. Justru kita bantu secepatnya. Kalau enggak bisa juga kita ambil duitnya, fair kan? Daripada nganggur kan duitnya, kan saya bayar bunga juga. Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap, atau ke masyarakat langsung seperti perluasan bantuan tadi ya, 2x10 kg beras, nantikan bisa diperpanjang di situ,” ujar Purbaya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Minggu (21/9).

    Ia menegaskan, langkah ini bukanlah bentuk teguran bagi kementerian/lembaga pelaksana, melainkan strategi percepatan agar anggaran bisa segera dinikmati oleh masyarakat. Bahkan, secara tegas ia menyampaikan dukungannya terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini.

    “Kalau memang tidak bisa diserap, tapi kalau bisa diserap, bagus. Jadi saya enggak negur, tapi saya mendukung. Tapi kalau enggak jalan, ambil duitnya,” jelasnya.

    Pada kesempatan berbeda, Menkeu Purbaya juga menyampaikan jika hingga akhir Oktober penyerapan anggaran MBG belum optimal, Kementerian Keuangan akan melakukan perhitungan dan mengambil tindakan pengalihan. Tak hanya untuk program bansos beras, tetapi juga akan digunakan untuk mengurangi defisit hingga utang.

    “Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit atau untuk mengurangi utang,” kata Purbaya dalam Media Briefieng di Kantor Kemenkeu, Jakarta.

    Ia memastikan, tidak ada istilah dana menganggur di kementerian yang di-earmark hingga akhir tahun. Semua anggaran harus terserap atau dialihkan ke program lain yang lebih berdampak langsung. “Jadi pada dasarnya enggak ada uang anggur di departemen di kementerian. Kira-kira begitu langkahnya,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, Menkeu Purbaya juga memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga mendukung strateginya ini. Terlebih, dengan penarikan anggaran bukan berarti menghapus program prioritas, justru kata dia, jika anggarannya terserap dengan cepat akan kembali ditambah oleh pemerintah.

    “Kalau uangnya enggak bisa diserep, dia setuju juga, enggak bisa diserep. Enggak merubah apa-apa kan, dia bilang saya ok, boleh dia, bagus,” katanya.

    “Justru kita membantu MBG biar diserep lebih cepat. Tapi kalau saya enggak ada sanksi, ya mereka santai-santai aja lah. Ini stick and carrot. Kalau bisa lebih cepat, ditambah lagi uangnya. Tapi hitungan kita enggak mungkin keliatannya, makanya kita mau lihat dan kita perbaiki, kita bantu,” pungkas Purbaya. (fajar)

    Dian Sandi PSI Kembali Bela Gibran: Jangan Sok Pintar Kalau Foto Belum Ada di Dinding Kampus
    Komentar
    Additional JS