Pedagang Bakso di Klaten Ketakutan Warungnya Jadi Sarang Kobra, Ada 40 Telur - Liputan6
Pedagang Bakso di Klaten Ketakutan Warungnya Jadi Sarang Kobra, Ada 40 Telur
Penjual bakso di Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, menemukan puluhan telur ular kobran di bawah lantai tempat jualan. Selain telur, juga ditemukan satu ular kobra di lokasi tersebut.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5364553/original/058389200_1759118125-c429a985-a7ab-4dd3-9790-4de6a36a89a1.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta Penjual bakso di Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, menemukan puluhan telur ular kobran di bawah lantai tempat jualan. Selain telur, juga ditemukan satu ular kobra di lokasi tersebut.
Ketua Exotics Animal Lover’s (Exalos) Indonesia, Janu Wahyu Widodo menjelaskan awalnya penjual bakso sengaja libur berjualan untuk melalukan kegiatan bersih-bersih di warungnya, Rabu (24/09/2025) sore. Saat itu sang penjual curiga terdapat batu yang terlihat menonjol dan kemudian langsung diangkat.
“Batu itu oleh beliau diangkat dan ternyata di bawahnya terdapat beberapa telur. Telur itu adalah telur ular tapi kalau masyarakat kan enggak tau telur apa gitu,” kata Janu kepada Liputan6.com, Senin (29/09/2025).
Penjual bakso ketakutan. Dia lantas melaporkan kejadian tersebut ke relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) Klaten, yang juga tergabung dengan Exalos Indonesia.
“Pada saat itu yang berangkat Pak Mardion untuk merespons laporan dan mengecek di lokasi penemuan telur ular,” ujar dia.
Setelah dilakukan pengecekan lokasi telur di bawah batu, ternyata relawan menemukan telur ular sebanyak 40 butir. Dari hasil pengamatan penemuan puluhan telur ular itu, Janu menyebutkan bahwa antara satu telur dengan telur lainnya saling menempel dan terdapat dua koloni tempelan di dalam telur tersebut.
“Ya kayaknya dihasilkan dari dua indukan seperti itu. Kemudian beliau mengajak rekan-rekan lainnya karena ada penemuan itu, datang di situ ada zoak Adio, Pak Bolang dan Mas Amir itu adalah relawan Exalos yang di Klaten,” beber dia.
“Kemudian mereka melakukan penyisiran, termasuk membongkar lantai jadi mau enggak mau dibongkar biar terlihat. Ternyata ditemukan satu ular induk dan dilakukan evakuasi terhadapan ular tersebut,” imbuhnya.
Meskipun hanya ditemukan satu ekor ular kobra Jawa (naja sputatrix), namun Janu beranggapan kalau dilihat dari adanya dua keompok telur yang ditemukan itu terdapat dua ekor ular kobra induk. Berdasarkan kebiasan ular jika telah bertelur maka sang induk akan meninggalkan telurnya.
“Jadi adapun pengamatan saya dari dua induk karena pertama bahwa kobra itu memiliki kemampuan bertelur batasannya hanya sampai 30-an. Jadi kalau satu induk sampai 40 itu kemungkinan kecil,” ujar dia.
“Cuma yang satu (ular yang dievakuasi) entah apakah masih naru saja bertelur atau mungkin memang tempat itu sangat enak untuk ular bersembunyi sementara,” samburnya.
Adapun panjang ular kobra yand ditemukan di lantai penjual bakso di Mlese, Ceper, Klaten itu mencapai satu meter. Setelah penemuan itu, Janu mengatakan saat ini ular dan puluhan telurnya telah dievakuasi di basecamp Exalos di wilayah Klaten.
“Jadi untuk ular akan kita tampung. Keperluannya untuk apa? Pertama adalah untuk media edukasi kalau kita latihan. Kedua, nanti akan kira rilis kembali karena ini komitmen kita untuk pelestarian,” jelasnya.