Pendiri Wings Group Harjo Sutanto Meninggal dalam Usia 102 Tahun - Inilah
Pendiri Wings Group Harjo Sutanto Meninggal dalam Usia 102 Tahun
Salah satu pendiri Wings Group Harjo Sutanto meninggal dunia dalam usianya yang ke-102 tahun. (Foto: Dok. Wings Group)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Kabar duka menyelimuti dunia bisnis Tanah Air. Salah satu pendiri Wings Group dan sempat menyandang predikat miliarder tertua di Indonesia, Harjo Sutanto, telah meninggal dunia. Di usianya yang ke-102 tahun, Harjo mengembuskan napas terakhir pada 10 September 2025.
Nama Harjo Sutanto bukanlah nama asing bagi para pelaku ekonomi. Kekayaannya yang melimpah bahkan sempat membuatnya masuk dalam daftar 'Forbes Real Time Billionaire'. Pada tahun 2019, Forbes mencatat kekayaan Harjo mencapai US$1,3 miliar, atau setara dengan Rp21,30 triliun.
Angka yang fantastis, sebuah bukti nyata dari kerja keras dan visi bisnis yang tak lekang dimakan usia.
Perjalanan dari Sabun Colek hingga Raksasa Konsumen
Kisah sukses Harjo Sutanto bermula dari sebuah usaha sederhana. Pada tahun 1948, di kota Surabaya, ia bersama Johannes Ferdinand Katuari dan Wakijo Tanojo mendirikan sebuah perusahaan bernama Fa Wings.
Baca Juga:
Mereka memulai bisnis dari nol, menjajakan sabun colek dari rumah ke rumah dan dari kampung ke kampung di seluruh Jawa Timur. Perlahan tapi pasti, produk mereka mulai diterima dan dijual di warung-warung, hingga akhirnya melalui agen.
Dari sabun colek, mereka terus berinovasi. Lahirlah sabun mandi merek GIV yang laku keras di pasaran. Produk inilah yang menjadi salah satu pendorong utama kesuksesan mereka. Hingga kini, Wings Group telah bertransformasi menjadi salah satu produsen sabun terbesar di Indonesia.
Produk-produknya tak hanya terbatas pada sabun. Wings merambah ke berbagai produk kebutuhan sehari-hari, dari deterjen, pembersih toilet, hingga pembalut wanita. Merek-merek seperti Nuvo, So Klin, Kodomo, dan Ciptadent kini mudah ditemui di supermarket dan toko ritel.
Wings juga merambah bisnis makanan dengan memproduksi mi instan bermerek Mie Sedaap, yang kini tak hanya populer di dalam negeri tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
Yang terbaru, mereka ikut meramaikan persaingan bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) dengan meluncurkan merek Aquviva.
Baca Juga:
Warisan yang Terus Berkembang
Kemampuan bisnis Harjo Sutanto juga menurun kepada anak-anaknya. Berdasarkan catatan Forbes, Harjo dan istrinya, Yenny Lilian, memiliki empat anak, yaitu Hanny, Fifi, Handoyo, dan Yenny Lillian.
Hanny, sang putra tertua, aktif di berbagai perusahaan Wings dan kemitraan lainnya. Sementara itu, Fifi memimpin Ecogreen, anak perusahaan Wings yang bergerak di bidang produk oleo-kimia.
Setelah Johannes Katuari tutup usia, tongkat kepemimpinan Wings Group diteruskan oleh putranya, Eddy Katuari, sejak tahun 2004. Kepemimpinan yang berkesinambungan ini menjadi salah satu kunci Wings Group tetap eksis dan terus berkembang.
Kepergian Harjo Sutanto adalah kehilangan besar bagi dunia usaha Indonesia. Namun, warisan bisnis dan semangat kewirausahaannya akan terus hidup melalui produk-produk Wings yang menemani masyarakat dari generasi ke generasi.
