Perkuat BRICS, Putin Tegaskan China dan Rusia Solid Lawan Diskriminasi Barat | Sindonews
Dunia Internasional
Perkuat BRICS, Putin Tegaskan China dan Rusia Solid Lawan Diskriminasi Barat | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 31 Agustus 2025 - 07:32 WIB
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri foto bersama sebelum sesi format Outreach/BRICS Plus dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober 2024. FOTO/AP
- Presiden Vladimir Putin menegaskan komitmen Rusia dan China untuk memperkuat peran blok ekonomi BRICS dalam membentuk tatanan global dan mendorong reformasi sistem keuangan internasional. Hal ini disampaikan Putin dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita Xinhua menjelang kunjungan kenegaraannya ke China.
Putin menyebut kemitraan strategis antara Moskow dan Beijing telah menjadi pilar penting dalam berbagai forum multilateral, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), G20, Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), serta BRICS. Menurutnya, kolaborasi erat kedua negara ini semakin memperkuat posisi BRICS sebagai salah satu aktor utama dalam arsitektur global.
"Kami bersatu dalam memperkuat kemampuan BRICS untuk menghadapi tantangan global yang mendesak. Kami juga berbagi pandangan serupa terkait keamanan regional dan internasional, serta mengambil sikap bersama melawan sanksi diskriminatif yang menghambat perkembangan sosial-ekonomi anggota BRICS dan dunia," ujar Putin dikutip dari MNA, Minggu (30/8).
Baca Juga: Kirim Keuntungan dari Aset Beku Rusia Rp4.882 Triliun ke Ukraina, Uni Eropa Digugat
Ia menekankan, Rusia dan China berkomitmen mendorong reformasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Tujuannya, menciptakan sistem keuangan global yang lebih terbuka, adil, serta memberikan akses setara bagi seluruh negara tanpa diskriminasi.
Putin juga menilai, peran BRICS kini semakin krusial di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik. Menurutnya, banyak negara berkembang mengharapkan kehadiran blok ini sebagai penyeimbang dominasi ekonomi Barat.
"Kami melihat perlunya membangun tata dunia multipolar yang lebih adil, dengan memberi ruang yang layak bagi negara-negara Mayoritas Global," ujarnya.
Putin mengungkapkan bahwa kepentingan Rusia dan China beririsan di banyak bidang strategis, mulai dari perdagangan energi, infrastruktur, hingga pengembangan teknologi. Sinergi ini, katanya, tidak hanya menguntungkan kedua negara tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi anggota BRICS lainnya.
Ia menambahkan, hubungan bilateral yang solid antara Moskow dan Beijing menjadi fondasi penting dalam mendorong integrasi ekonomi dan politik di kawasan Eurasia, sekaligus memperkuat posisi BRICS di kancah internasional.
Baca Juga: Jerman Nyatakan Sudah Berkonflik dengan Rusia, Sebut Putin Pengacau
Penguatan peran BRICS, lanjut Putin, juga menjadi simbol konsolidasi kekuatan negara-negara berkembang yang semakin berpengaruh dalam menentukan arah kebijakan global. “Ini adalah momentum untuk memastikan semua negara memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam pembangunan,” katanya.
Kunjungan kenegaraan Putin ke China kali ini diharapkan memperdalam kerja sama strategis kedua negara, sekaligus mempertegas dukungan bersama terhadap agenda-agenda BRICS ke depan, termasuk perluasan keanggotaan dan peningkatan peran dalam sistem keuangan internasional.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

7 Alasan Vladimir Putin Tak Bantu Iran Lawan Israel