0
News
    Home Dunia Internasional Featured Perancis

    Prancis Minta Rumah Sakit Bersiap Hadapi Potensi Konflik Bersenjata di Eropa - Poros Jakarta

    3 min read

      Dunia Internasional, 

    Prancis Minta Rumah Sakit Bersiap Hadapi Potensi Konflik Bersenjata di Eropa - Poros Jakarta



    POROSJAKARTA.COM, JAKARTA - Rumah sakit-rumah sakit di Prancis diminta untuk bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya konflik bersenjata besar di Eropa pada tahun depan.

    Instruksi ini disampaikan melalui sebuah surat resmi Kementerian Kesehatan Prancis kepada badan-badan kesehatan regional, yang pertama kali diungkap oleh surat kabar Le Canard Enchaine.

    Surat tersebut meminta rumah sakit mempersiapkan langkah-langkah darurat dan kapasitas penanganan korban konflik paling lambat pada Maret 2026.

    Dalam surat tersebut, Kementerian Kesehatan memperingatkan bahwa antara 10.000 hingga 50.000 orang berpotensi masuk ke rumah sakit dalam kurun waktu 10 hingga 180 hari apabila konflik pecah.

    "Dalam konteks internasional saat ini, perlu diantisipasi bentuk dukungan kesehatan pada situasi konflik berintensitas tinggi," demikian isi surat yang dikutip media setempat.

    Menteri Kesehatan Prancis, Catherine Vautrin, tidak membantah isi surat tersebut maupun keberadaannya saat diwawancarai stasiun televisi BFMTV.

    Baca Juga:

    Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari persiapan strategis pemerintah menghadapi potensi krisis, serupa dengan penyediaan cadangan logistik saat pandemi COVID-19.

    “Saya tidak menjabat saat COVID-19, ingatlah, tidak ada kata yang cukup keras untuk menggambarkan betapa negara ini kurang siap. Adalah hal yang sepenuhnya normal bagi negara untuk mengantisipasi krisis dan konsekuensinya. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah pusat,” ujar Vautrin.

    Surat yang bertanggal 18 Juli itu juga menyebutkan bahwa Prancis bisa menjadi basis belakang bagi sebuah konflik besar dalam beberapa bulan mendatang.

    Pemerintah bahkan mempertimbangkan untuk mendirikan pusat-pusat medis sementara di dekat pelabuhan dan bandara, sehingga prajurit asing yang terluka dapat segera dievakuasi ke negara asal mereka.

    Photo Author
    Ilustrasi Negara Prancis (source: google image)

    Langkah antisipasi ini muncul beberapa bulan setelah pemerintah Prancis mengumumkan rencana distribusi buku panduan bertahan hidup setebal 20 halaman ke setiap rumah tangga.

    Panduan tersebut memuat instruksi persiapan menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bencana alam, krisis kesehatan, hingga potensi konflik bersenjata.

    Baca Juga:

    Di dalamnya, pemerintah menyarankan masyarakat menyiapkan sedikitnya enam liter air kemasan, sepuluh kaleng makanan, senter, baterai, serta perlengkapan medis seperti larutan saline, kompres, dan parasetamol.

    Salah satu bagian buku panduan bahkan merekomendasikan agar pintu rumah ditutup rapat apabila terjadi kecelakaan nuklir.

    Di sisi lain, Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah mengumumkan rencana peningkatan besar-besaran anggaran pertahanan Prancis.

    Pada 2017, anggaran pertahanan berjumlah 32 miliar euro dan ditargetkan meningkat menjadi 64 miliar euro pada 2027.

    Untuk tahun depan, Macron telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar 3,5 miliar euro, disusul peningkatan 3 miliar euro lagi pada 2027.

    Pemerintah Prancis menegaskan bahwa langkah-langkah ini dilakukan semata-mata untuk memastikan kesiapan negara menghadapi segala kemungkinan, termasuk potensi eskalasi konflik di kawasan Eropa dalam waktu dekat. [kim/***]

    Komentar
    Additional JS