Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Istimewa Korea Selatan Spesial

    Presiden Korsel Peringatkan Krisis Finansial Jika Ikuti Tuntutan Investasi AS - Jurnal Post

    2 min read

     Dunia Internasional, 

    Presiden Korsel Peringatkan Krisis Finansial Jika Ikuti Tuntutan Investasi AS

    Nadia
    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kedua dari kiri) menyambut kunjungan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung (kedua dari kanan) di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 25 Agustus 2025. (Xinhua/Hu Yousong)

    SEOUL, JurnalPost.com – Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung mengatakan bahwa negaranya akan menghadapi krisis keuangan yang menyaingi krisis 1997 jika negara Asia itu menerima tuntutan investasi Amerika Serikat (AS) tanpa perlindungan, demikian dilaporkan Reuters pada Senin (22/9).

    “Tanpa pertukaran mata uang, jika kami menarik 350 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.578) seperti yang diminta AS dan menginvestasikannya dalam bentuk tunai di AS, Korsel akan menghadapi situasi seperti yang terjadi pada krisis keuangan 1997,” ujarnya dalam wawancara dengan Reuters pada Jumat (19/9).

    Dalam sebuah kesepakatan lisan pada Juli, Korsel berjanji akan menginvestasikan 350 miliar dolar AS di AS sebagai imbalan atas pemotongan tarif AS terhadap barang-barang Korsel.

    Cadangan mata uang asing Korsel tercatat 416,29 miliar dolar AS pada akhir Agustus. Seoul telah mengusulkan pertukaran mata uang asing dengan Washington.

    Terkait penggerebekan imigrasi AS di sebuah pabrik Korsel sebelumnya pada bulan ini, Lee mengatakan warga Korsel tentunya marah atas perlakuan “kasar” yang diterima para pekerja itu, dan memperingatkan bahwa hal tersebut dapat membuat perusahaan domestik takut untuk berinvestasi di AS.

    Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (Immigration and Customs Enforcement/ICE) AS menggerebek lokasi konstruksi sebuah pabrik baterai kendaraan listrik yang dioperasikan oleh perusahaan patungan (joint venture) antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution pada 4 September waktu AS.

    Sebanyak 475 orang ditangkap, termasuk 316 pekerja Korsel yang ditahan di pusat penahanan Folkston di Georgia.

    “Saya tidak percaya kalau hal ini disengaja, dan AS telah meminta maaf atas insiden ini, dan kami telah sepakat untuk mencari langkah-langkah yang masuk akal terkait hal ini dan kami sedang mengusahakannya,” ujar Lee sebagaimana dikutip media. (Xinhua)

    Awesome
    Needs Work
    Contact
    Komentar
    Additional JS