Riuh Food Tray Diduga Mengandung Minyak Babi, BGN Wacanakan Pengadaan Dalam Negeri - Inilah
Riuh Food Tray Diduga Mengandung Minyak Babi, BGN Wacanakan Pengadaan Dalam Negeri
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). (Foto: Inilah.com/Reyhaanah).
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan, pengadaan food tray alias ompreng melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk program pemenuhan gizi hanya akan menggunakan produk dalam negeri.
Hal itu ia sampaikan menanggapi temuan sejumlah masalah terhadap food tray MBG yang diimpor dari China, diduga mengandung minyak babi.
“Begini, nanti kami persilahkan kepada lembaga yang berwenang untuk kualitas, standarisasi itu mungkin Kementerian Perindustrian yang harus menilai. Untuk higienisnya BPOM yang harus menilai, untuk kehalalannya BP Badan Halal yang harus melakukan nanti BGN akan mengikuti rekomendasi apapun yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga tersebut,” kata Dadan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Ia menjelaskan, produksi food tray di dalam negeri saat ini telah mencapai jutaan unit per bulan, namun kebutuhan nasional hingga akhir tahun masih jauh lebih besar.
Baca Juga:
“Dan perlu kami sampaikan bahwa produksi dalam negeri terkait tray ini sekarang tadi saya dapat laporan kurang lebih 11.600.000 tray per bulan. Jadi kalau kami membutuhkan 80.000.000 di akhir tahun, maka mungkin masih ada kekurangan sehingga kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan bahwa pintu impornya tidak ditutup,” jelasnya.
Dadan menambahkan, hingga kini BGN belum melakukan pembelian food tray. Seluruh ompreng yang beredar di pasaran, termasuk yang dipakai dalam SPPG, diperoleh oleh mitra.
“Tapi kami sudah memberikan instruksi kepada person inside di Badan Gizi, yang mengadakan pembelian tray, karena kami belum beli satupun, seluruh tray yang ada sekarang di pasaran yang digunakan di SPPG itu yang membeli Mitra,” tegas Dadan.
Dadan menekankan rencana pemerintah untuk memperluas program SPPG dengan dukungan APBN sekaligus memastikan tray yang digunakan di daerah 3T berasal dari produksi dalam negeri.
Baca Juga:
“Tapi kami kan memang punya rencana untuk membangun SPPG dengan ada APBN dan kami juga akan menyiapkan tray untuk daerah-daerah 3T. Dan itu kami sudah instruksikan untuk membeli produk dalam negeri, jadi tidak ada produk import untuk yang didanai APBN,” pungkasnya.
Sebelumnya Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyatakan telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 tentang wadah bersekat (food tray) dari baja tahan karat untuk makanan guna mendukung Program MBG.
"Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025. Ini merupakan standar baru hasil pengembangan sendiri yang disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir," kata Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN Hendro Kusumo.
"Dengan standar ini kami ingin memastikan bahwa food tray yang digunakan dalam Program MBG aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya. Ini juga mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi peralatan makan yang berkualitas," kata Hendro.
Baca Juga:
Dia menyebut penetapan itu menjadi langkah strategis untuk memastikan peralatan makan yang digunakan dalam Program MBG memenuhi aspek mutu, keamanan, dan kesehatan.