Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Spesial Sri Mulyani

    Rumah Dijarah Massa, Sri Mulyani Singgung Sistem Demokrasi Indonesia yang Beradab | SINDOnews

    5 min read

     

    Rumah Dijarah Massa, Sri Mulyani Singgung Sistem Demokrasi Indonesia yang Beradab | Halaman Lengkap


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 01 September 2025 - 10:04 WIB

    Rumah Dijarah Massa,...

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan respons setelah kediamannya di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III dijarah massa pada Minggu (31/8) kemarin. Foto/Dok

    JAKARTA 

    - Menteri Keuangan atau

     Menkeu, Sri Mulyani 

    Indrawati memberikan respons setelah kediamannya di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III

     dijarah massa 

    pada Minggu (31/8) kemarin setelah aksi

     demo ricuh 

    . Menkeu memahami bahwa membangun Indonesia menjadi perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya.

    "Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur. Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU," tulis Menkeu melalui media sosial miliknya, Senin (1/9/2025).

    Sri Mulyani juga mengucapkan terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini. Namun menurutnya yang dilakukannya bukan ranah atau selera pribadi. Ditekankan olehnya bahwa UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan.

    Baca Juga: Setelah Dijarah Massa, Rumah Sri Mulyani Dijaga TNI

    "Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU - dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi. Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi," paparnya.

    Menkeu menambahkan, tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi. Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia.

    "Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom - empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," terangnya

    "Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia," lanjut Sri Mulyani.

    Baca Juga: Sri Mulyani Dikabarkan Mundur dari Menteri Keuangan, Airlangga Jawab Begini

    Ia juga mengajak untuk menjaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik.

    "Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia," tandasnya.

    (akr)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    19 Kampus Indonesia...

    19 Kampus Indonesia yang Peringkat Dunianya Melonjak di QS WUR 2026

    Komentar
    Additional JS