Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov membeberkan keinginan negaranya untuk memasok lebih banyak produk bahan bakar dan energi ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan kesepakatan antara Rusia dan Indonesia, untuk memperkuat kerja sama ekonomi dalam sektor perdagangan, investasi, serta industri.

Baca berita dengan sedikit iklan,

Tak hanya menyasar produk bahan bakar dan energi. Tolchenov menyebut Rusia juga tertarik memasok produk pertanian seperti pupuk. “Kami menekankan kesiapan kami untuk memasok lebih banyak produk Rusia ke pasar Indonesia,” kata Tolchenov dalam perhelatan Malam Apresiasi Emiten Tempo-IDNFinancials di Fairmont Hotel Jakarta pada Kamis, 19 September 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Baca berita dengan sedikit iklan,

Tolchenov menyatakan, Rusia akan sangat terbuka jika Indonesia berminat menjalin kerja sama yang lebih banyak lagi dengan negaranya. Bahkan, kerja sama itu bukan hanya untuk aspek ekonomi saja, melainkan juga menyasar ke sektor keamanan untuk memperkuat pertahanan negara. “Saya yakin hubungan Rusia-Indonesia dapat menjadi contoh kerja sama yang menarik antarnegara di dunia multipolar modern,” ucapnya.

Adapun kehadiran Tolchenov dalam Malam Perhelatan Emiten yang digelar Tempo bersama IDNFinancials itu sebagai salah satu narasumber dalam sesi talkshow. Ia datang bersama tiga tokoh lainnya, yakni Duta Besar Republik India untuk Republik Indonesia Sandeep Chakravorty; Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Wang Lutong; dan Duta Besar Republik Afrika Selatan untuk Republik Indonesia Mpetjane Kgaaogelo Lekgoro.

Pada kesempatan itu, Tolchenov juga membeberkan peran kelompok BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, dan negara lainnya, untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, politik, dan sosial. Kelompok ini diklaim sebagai penyeimbang dominasi negara-negara barat dalam tatanan ekonomi global.

Menurut Tolchenov, negara yang bergabung dalam kelompok BRICS memiliki peran untuk menggantikan sistem ekonomi global yang semakin usang. Ia mengutip pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putih yang menyatakan bahwa sistem ekonomi Barat hanya melayani kepentingan para miliarder semata.

Kondisi yang seperti itu tidak akan terjadi di kelompok BRICS. Ia percaya bahwa setiap negara bisa bermitra dan bersepakat tanpa ada kerugian yang dirasakan salah satu pihak. “Dalam konteks ini, semua pihak mencatat peran BRICS sebagai platform mengoordinasikan kepentingan secara objektif menggantikan sistem global yang semakin usang,” ucapnya. 

Pilihan Editor: