Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Ahmed al-Rahawi Dunia Internasional Featured Houthi Israel Konflik Timur Tengah

    Siapa Ahmed al-Rahawi? PM Houthi Yaman yang Tewas Dibom Israel | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    Siapa Ahmed al-Rahawi? PM Houthi Yaman yang Tewas Dibom Israel | Halaman Lengkap


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 01 September 2025 - 04:55 WIB

    Siapa Ahmed al-Rahawi?...

    Ahmed al-Rahawi tewas dibom Israel. Foto/X/@Kahlissee

    SANAA 

    - Kematian Ahmed al-Rahawi menandai eskalasi signifikan dalam perang

    Israel 

    -Gaza yang telah melibatkan banyak kekuatan regional di Timur Tengah. Perang pejuang Syiah Houthi akan makin intensif melawan Israel.

    Ahmed al-Rahawi, perdana menteri pemerintah Yaman yang dipimpin Houthi di Sanaa, tewas pada hari Kamis (28/8/2025) dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah apartemen di ibu kota. Kematiannya menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung yang telah melibatkan banyak kekuatan regional, mulai dari Iran dan Hizbullah hingga Israel dan Arab Saudi.

    Siapa Ahmed al-Rahawi? PM Houthi Yaman yang Tewas Dibom Israel

    1. Berasal dari Keluarkan Politik

    Melansir Hindustan Times, Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi lahir di Kegubernuran Abyan, Yaman selatan, dari suku al-Rahawi yang berpengaruh. Ayahnya, Ghaleb Nasser al-Rahawi, juga seorang tokoh politik sebelum dibunuh pada tahun 1970-an.

    Berasal dari keluarga politik, Ahmed al-Rahawi membuka jalan menuju pelayanan publik, di mana ia membangun reputasi sebagai administrator yang pragmatis.

    Baca Juga: Houthi Bersumpah Balas Dendam usai PM-nya Tewas Dibombardir Israel


    2. Mampu Mengonsolidasikan Yaman

    Sebelum meraih popularitas nasional, al-Rahawi menjabat di beberapa posisi pemerintahan daerah. Ia menjabat sebagai direktur dan ketua Distrik Khanfar, kemudian wakil gubernur Al-Mahwit, dan kemudian Gubernur Kegubernuran Abyan. Peran-peran ini memberinya pengalaman dalam mengelola politik regional Yaman yang sangat terpecah-pecah.

    Pada tahun 2019, al-Rahawi diangkat menjadi Dewan Politik Tertinggi, badan pemerintahan tertinggi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Kenaikan jabatannya mencerminkan tumbuhnya kepercayaan di dalam Houthi, yang telah mengkonsolidasikan kekuasaan di Yaman utara sejak menguasai Sanaa pada tahun 2014.


    3. Berpihak pada Iran

    Pada 10 Agustus 2024, al-Rahawi diangkat menjadi Perdana Menteri Pemerintahan Perubahan dan Pembangunan, yang dibentuk di bawah Dewan Politik Tertinggi. Pemerintahannya tidak diakui secara internasional, karena pemerintah resmi Yaman—yang didukung oleh Arab Saudi dan bersekutu dengan kekuatan Barat—tetap berpusat di Aden.

    Sebagai perdana menteri, al-Rahawi menjadi wajah utama proyek politik Houthi, menyeimbangkan kesetiaan kesukuan dengan ideologi kelompok yang berpihak pada Iran. Ia sering memuji gerakan perlawanan di seluruh Timur Tengah, termasuk Hizbullah di Lebanon, menggambarkannya sebagai simbol perlawanan terhadap apa yang disebutnya "musuh Zionis".


    4. Kematiannya Mengguncang Politik Yaman

    Pada 28 Agustus 2025, jet tempur Israel melakukan serangan udara di Sanaa, yang menargetkan para pemimpin senior Houthi. Menurut laporan, Ahmed al-Rahawi tewas dalam salah satu serangan tersebut bersama beberapa rekannya.

    Israel menggambarkan operasi tersebut sebagai respons yang diperlukan terhadap serangan Houthi di jalur pelayarannya dan serangan pesawat nirawak yang dilancarkan dari Yaman. Kematiannya diperkirakan akan semakin mengguncang keseimbangan politik Yaman yang sudah rapuh dan mengintensifkan perang proksi regional yang melibatkan Israel, Iran, dan Arab Saudi.


    5. Bisa Memicu Perebutan Kekuasaan Internal di Houthi

    Kematian Ahmed al-Rahawi menyingkirkan seorang pemimpin politik kunci yang telah berupaya memberikan struktur administratif kepada pemerintahan Houthi. Meskipun masa jabatannya sebagai perdana menteri hanya berlangsung setahun lebih, ia mewakili upaya Houthi untuk menampilkan diri sebagai otoritas pemerintahan yang sah.

    Kematiannya menggarisbawahi bagaimana perang Yaman telah menjadi tak terpisahkan dari konflik Timur Tengah yang lebih luas, yang menghubungkan nasib Sanaa dengan Teheran, Riyadh, Tel Aviv, dan sekitarnya. Kekosongan yang ditinggalkan oleh kematiannya dapat memicu perebutan kekuasaan internal di dalam tubuh Houthi, sekaligus memperkeras sikap mereka terhadap Israel.

    (ahm)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Perbandingan Kekuatan...

    Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul?

    Komentar
    Additional JS