Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kasus Kriminal Spesial

    Sudah Babak Belur Dihajar Ayah Tiri, Balita di Tuban Dilempar Kotoran - Merdeka

    5 min read

     Kasus, Kriminal, 

    Sudah Babak Belur Dihajar Ayah Tiri, Balita di Tuban Dilempar Kotoran

    Nasib malang menimpa FF (4), seorang balita dari Kabupaten Tuban. Tubuh kecilnya dipenuhi luka lebam dan harus segera dirawat di RS setelah dianiaya ayah tiri.

    Sudah Babak Belur Dihajar Ayah Tiri, Balita di Tuban Dilempar Kotoran
    Ayah tiri di Tuban aniaya balita (©© 2025 Liputan6.com)

    Nasib malang menimpa FF (4), seorang balita dari Kabupaten Tuban. Tubuh kecilnya dipenuhi luka lebam dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya dengan kejam oleh ayah tirinya.

    Kekejaman tersebut terungkap setelah FF berani menceritakan perlakuan yang diterimanya kepada ayah kandungnya, yang telah berpisah lama dari ibu korban.

    Saat ini, ayah tiri yang bertato di lengannya itu sudah ditahan di Mapolres Tuban.

    "Pelaku telah diamankan dan ditahan," ungkap Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, pada Selasa (16/9).

    Polisi memaparkan bahwa kisah menyedihkan yang dialami FF bermula dari perceraian orang tuanya. Sekitar bulan Mei 2025, ibu korban bertunangan dengan pelaku berinisial AS (32) asal Tuban.

    "Setelah bertunangan, mereka melangsungkan pernikahan siri pada bulan Juli 2025 dan tinggal bersama korban," jelas Dimas.

    Sejak saat itu, kehidupan balita tersebut menjadi gelap ketika ibunya tidak ada di rumah. Ayah tiri, yang bekerja sebagai sopir ekspedisi ikan laut, menjadi sosok menakutkan bagi FF. Tangan kasar pelaku sering kali mendarat di tubuh kecilnya.

    Pukulan, teriakan, dan ancaman agar tidak menceritakan perlakuan tersebut kepada siapapun telah menjadi bagian dari keseharian balita malang ini.

    "Korban juga sempat diancam agar tidak bercerita kepada siapapun," tegas Dimas.

    Kekejaman pelaku semakin nyata hingga Minggu (31/8). Ketika ibunya pulang dari membeli es, dia mendapati wajah anaknya penuh lebam akibat penganiayaan ayah tiri. Namun, pelaku berdalih bahwa korban jatuh di kamar mandi.

    "Ibu korban sempat menanyakan kepada pelaku mengenai lebam di wajah anaknya, dan dijawab bahwa korban jatuh di kamar mandi, serta pelaku yang menolongnya," ungkap Dimas.

    Kebohongan yang diucapkan pelaku berhasil meyakinkan ibu korban. Namun, suatu pagi, kondisi balita tersebut tampak lemah dan tidak berdaya akibat luka lebam.

    "Ibunya pun mengajaknya ke rumah sakit," jelas Kasat Reskrim Polres Tuban.

    Sebelum pergi ke rumah sakit, ibu korban menitipkan anaknya ke rumah kakeknya dengan alasan harus mengantar kakak korban ke sekolah.

    "Siang harinya, nenek korban menyampaikan kondisi korban kepada ayah kandungnya," tambah Dimas.

    Dari sinilah, semua kekejaman pelaku akhirnya terungkap. Kepada ayah kandungnya, yang telah lama berpisah dari ibunya, FF menceritakan sambil menangis kesakitan.

    "Ayah kandung menghampiri korban, dan korban mengaku bahwa ia dianiaya oleh pelaku. Luka lebam yang ada bukan akibat jatuh di kamar mandi," jelas Dimas.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban dipukul menggunakan sisir plastik di dahi dan sekitar hidung sebanyak dua kali, serta dipukul dengan tangan kosong oleh pelaku beberapa kali.

    Korban bahkan mengaku pernah dianiaya dengan kepalanya ditenggelamkan di bak mandi dan dilempar kotoran oleh pelaku.

    Cerita tersebut membuat ayah kandungnya langsung memeluk anaknya dengan erat. Rasa marahnya memuncak setelah melihat luka-luka di tubuh anaknya. Tak ingin penderitaan itu berlanjut, dia melaporkan ayah tiri ke polisi.

    "Atas kejadian itu, pelaku dilaporkan ke unit PPA Sat Reskrim Polres Tuban," ungkap Dimas.

    Anggota Unit PPA Satreskrim Polres Tuban segera bergerak cepat untuk mengamankan pelaku. Dari keterangan yang diperoleh, motif pelaku hanya karena jengkel anak tirinya bermain hingga sore hari dan tidak mau pulang.

    "Motif dari keterangan pelaku adalah karena korban keluar bermain hingga sore hari dan tidak mau pulang, sehingga membuat pelaku emosi dan melakukan penganiayaan," pungkasnya.

    [FULL] Prabowo Reshuffle Kabinet: Menko BG, Menpora hingga Menkeu Sri Mulyani - merdeka

    Berita Terbaru
    Komentar
    Additional JS