Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Istimewa Spesial

    Tangis Pecah, Remaja Peserta Demo di Solo Sungkem ke Orang Tua - Regional Liputan6

    5 min read

     

    Tangis Pecah, Remaja Peserta Demo di Solo Sungkem ke Orang Tua - Regional Liputan6



    Sebanyak 65 remaja pelaku demo ricuh di Solo dipulangkan usai melakukan sungkem dan meminta maaf kepada orang tua mereka di Mapolresta Solo, dengan imbauan agar orang tua dan sekolah lebih memperketat pengawasan.

    Diterbitkan 01 September 2025, 07:00 WIB

    Liputan6.com, Solo Sebanyak 65 remaja yang diduga pelaku demo ricuh di Solo melakukan sungkem untuk meminta maaf kepada orang tuanya di Markas Polresta Solo pada Minggu (31/8/2025).

    Mereka sebelumnya ditangkap polisi ketika melakukan demo di Solo pada Minggu dini hari.

    Puluhan orang tua remaja itu tampak berdatangan ke Mapolresta Solo sejak Minggu siang sekitar pukul 11.00 WIB.

    Mereka mendatangi Mapolresta Solo untuk menjemput pulang anak-anaknya yang semalam sempat menginap di markas tersebut. 

    Orang tua terduga pelaku demo anarkis itu kemudian duduk di masing-masing kursi yang telah disediakan.

    Setelah itu para remaja itu pun keluar dari arah sudut ruangan di sebelah timur lobby Mapolresta Solo. Mereka kemudian menghampiri masing-masing orang tuanya dan bersimpuh untuk meminta maaf atas perbuatannnya.

    Sejumlah orang tua tak kuasa menahan air mata, begitu pula sang anak yang berkata lirih untuk meminta maaf. Beberapa remaja itu  terlihat menangis saat sungkem dan mencium kedua tangan orang tuanya. Isak tangis para orang tua maupun anak terdengar di ruangan tersebut.

    Pernyataan Pihak Orang Tua

    Salah satu orang tua pelaku yang diduga ikut melakukan demo anarkis, Sumarni mengaku tak menyangka anaknya ikut demo di Solo yang berakhir dengan kericuhan dan ditangkap polisi.

    Awalnya sang anak pamit kepada dirinya untuk bertemu dengan temannya untuk nongkrong.

    “Anak saya abis lihat Pengging Fair itu pulang, terus keluar lagi diajak temannya untuk ngopi di pinggir jalan daerah Solo sini. Terus saya WA tak suruh pulang tapi dia ngomong delok mak (sebentar ibu) lihat demo gitu itu sekitar jam 03.00 WIB. Terus tadi dapat kabar jam 09.00 WIB, dapat kabar kalau anak saya ditangkap,” kata dia di Mapolresta Solo, Minggu (31/8/2025).

    Mengetahui kabar itu, ia pun mendatangi Mapolresta Solo untuk mengetahui keberadaan anaknya. Setibanya di markas polisi itu Sumarni harus kembali lagi ke rumahnya di Pengging, Boyolali untuk mengambil dokumen sebagai persyaratan agar sang buah hati bisa segera pulang. 

    “Setelah ada kejadian ini, saya bilangin ke anak untuk tidak mengulangi lagi,” ujar dia.

    65 Pelajar Ditangkap

    Sementara itu Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, mengatakan polisi menangkap sebanyak 65 yang diduga melakukan demo anarkis di Solo. Penangkapan dilakukan pada Minggu dini hari.

    “Polresta Solo tadi malam mengamankan 65 orang. Dii situ yang terlibat kelompok anarko yang tadi malam juga sempat mengganggu ketertiban di depan gedung dewan. Dari 65 orang itu ada yang masih SMP, SMA maupun putus sekolah,” kata dia.

    Untuk itu, ia pun menyampaikan kepada orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan kepada putra-putrinya. Selain itu pihaknya juga menggandeng pihak guru maupun kepala sekolah SMP dan SMA. 

    “Kami gandeng di sini biar anak-anak tersebut juga mendapatkan pengawasan lebih juga di sekolah. Kalaupun tindak pidana maupun pelanggaran kita menyesuaikan sesuai tingkatannya,” ucap dia.

    Kapolresta Solo mengimbau kepada masyarakat Solo untuk tidak terpancing dengan adanya aksi demo akhir-akhir ini.

    “Kami harapkan untuk warga Solo jangan terprovokasi dan bisa menjaga kotanya, bisa menjaga lingkungannya baik dari tingkat keluarga, RT, RW maupun sampai lingkungan sekitarnya,” kata dia.

    Loading
    Komentar
    Additional JS