Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Israel Konflik Timur Tengah

    Tank Israel Masuki Kota Gaza, Pejabat Intelijen Peringatkan Risiko Tinggi Operasi Darat - Pantau

    3 min read

     Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

    Tank Israel Masuki Kota Gaza, Pejabat Intelijen Peringatkan Risiko Tinggi Operasi Darat

    Oleh Aditya Yohan
    SHARE   :

    Foto: (Sumber: Arsip - Tank pasukan Israel terlihat di daerah perbatasan dengan Lebanon, Kamis (27/9/2024). ANTARA FOTO/Ayal Margolin/Xinhua/Spt)

    Pantau - Pasukan militer Israel melancarkan serangan darat ke Kota Gaza dengan mengerahkan sejumlah tank yang telah memasuki wilayah kota, menyusul serangan udara besar-besaran pada Senin malam, 15 September 2025.

    Menurut laporan media Palestina, serangan udara tersebut dilakukan oleh Angkatan Udara Israel dan langsung disusul oleh manuver darat dengan masuknya tank-tank Israel ke Kota Gaza.

    Media Axios, yang mengutip sumber anonim dari pejabat Israel, menyebutkan bahwa tujuan operasi ini adalah menduduki sepenuhnya Kota Gaza.

    Peringatan dari Pejabat Intelijen Israel

    Kepala Staf Umum Tentara Israel (IDF) Eyal Zamir, bersama Kepala Mossad, Shin Bet, dan intelijen militer dilaporkan telah memberikan saran kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menahan diri dari operasi darat skala besar di Kota Gaza.

    Para pejabat tersebut memperingatkan bahwa operasi ini:

      Selain itu, mereka menyatakan bahwa tujuan utama operasi—yakni melenyapkan Hamas—mungkin tidak akan tercapai sepenuhnya, meskipun agresi militer diperluas.

      Sebelumnya, Netanyahu telah menyerukan kepada penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan wilayah mereka, seraya mengumumkan peluncuran operasi darat militer yang dahsyat.

      Latar Belakang Eskalasi: Dari 7 Oktober hingga Blokade Total

      Ketegangan meningkat sejak 7 Oktober 2023, saat Israel menjadi sasaran serangan roket dari Jalur Gaza, diikuti oleh aksi militan Hamas yang menembus perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera lebih dari 200 orang.

      Pihak berwenang Israel melaporkan bahwa sekitar 1.200 orang tewas akibat serangan Hamas tersebut.

      Sebagai respons, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa di pihak warga sipil Palestina.

      Israel juga memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza, memutus pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan ke wilayah tersebut.

      Pemerintah Palestina di Gaza melaporkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melampaui 64.000 orang, yang sebagian besar merupakan warga sipil.

      Komentar
      Additional JS