BANGKALAN, KOMPAS.com - Penyisiran keberadaan penyusup dalam aksi demonstrasi terus dilakukan oleh personel gabungan TNI-Polri di Bangkalan.

Hasilnya, polisi mengamankan 8 siswa yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, patroli itu dilakukan sejak H-1 aksi demonstrasi hingga setelah unjuk rasa tersebut digelar.

"Ada 8 orang siswa dan anggota pencak silat yang kami amankan," ujarnya, Rabu (3/9/2025).

BEM SI Batal Demo 2 September, Aksi Indonesia (C)emas Jilid II Ditunda

Dari hasil pengecekan pada 8 orang tersebut, ditemukan adanya riwayat percakapan di pesan WhatsApp dan media sosial tentang ajakan ikut unjuk rasa dan provokasi.

"Ya, awalnya mereka tidak mengaku, namun setelah kami telusuri ada riwayat ajakan ikut aksi," ungkapnya.

Setelah 8 orang itu diamankan, polisi memanggil orangtua, kepala desa, dan pimpinan perguruan silat ke Mapolres Bangkalan untuk menjemput para siswa tersebut.

"Kami minta kepada mereka agar anak-anak ini dijaga dan diredam agar tidak ikut aksi demonstrasi," ucapnya. 

Dalam patroli tersebut, petugas mengamankan satu buah bambu panjang yang akan digunakan oleh massa untuk dibawa ke aksi unjuk rasa.

Menurut dia, bambu-bambu yang disiapkan itu sebagian besar dibuang. 

Selain itu, pihaknya meminta kepada sekolah-sekolah yang ada di Bangkalan untuk mengecek siswanya yang tidak masuk sekolah karena dikhawatirkan ikut aksi demonstrasi.

"Kami juga meminta kepada kepala sekolah dan guru jika mendapati siswa ikut aksi unjuk rasa agar diminta untuk pulang," ujar dia. 

Meski begitu, ia memastikan bahwa kondisi di Bangkalan tetap kondusif.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Hari Ini BEM SI Gelar Demo Lanjutan Aksi Indonesia (C)emas 2025