Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Ferry Irwandi Istimewa Spesial

    Ferry Irwandi Bongkar Akar Demo Brutal: Aparat, Massa Anarkis, dan Kelompok ‘Bersenjata’ - Inilah

    3 min read

     

    Aparat, Massa Anarkis, dan Kelompok ‘Bersenjata’

    Rabu, 3 September 2025 - 10:35 WIB



    Aktivis media sosial Ferry Irwandi. (Foto: Youtube/Ferry Irwandi)

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, menilai eskalasi aksi demonstrasi yang berujung brutal sejak 25 Agustus lalu dipicu oleh dua faktor utama: tindakan aparat di lapangan dan perilaku sebagian massa.

    “Kalau kita bicara penyebab, ada dua hal. Pertama tindakan aparat, kedua perilaku massa. Ini yang harus kita baca secara hati-hati,” kata Ferry dalam program Rakyat Bersuara, Selasa (2/9/2025).

    Menurut aktivis sosial media tersebut, rentetan peristiwa itu telah menelan korban jiwa yang bukan sekadar angka statistik. 

    “Sejak 25 Agustus sampai sekarang, ada 9 orang meninggal. Itu nyawa manusia, ada luka yang tidak akan hilang bagi keluarga mereka,” tegasnya.

    Ferry juga menyoroti insiden di Bandung saat gas air mata ditembakkan ke dalam kampus.

    “Apa pun alasannya, penembakan gas air mata ke dalam kampus tidak bisa dibenarkan. Kampus adalah ruang akademik, bukan arena perang,” ujarnya.

    Di sisi lain, ia membedakan antara mahasiswa yang menyuarakan aspirasi dengan massa anarkis. “Kita tidak bisa menyamakan semuanya. Ada mahasiswa yang menyampaikan tuntutan, ada juga massa yang berbuat brutal. Itu dua hal berbeda,” jelasnya.

    Lewat unggahan Instagram, Ferry mengungkap temuannya di lapangan. Ia menduga ada kelompok terorganisir yang memicu kerusuhan. “Jumlah mereka sangat banyak, terorganisir, bergerak sesuai strategi, dan mereka ‘bersenjata’,” tulisnya.

    Ferry mencontohkan pembakaran halte bus yang menurutnya tidak mungkin dilakukan sipil tanpa bahan bakar tambahan. 

    “Halte modern pakai baja, aluminium, kaca tempered, sulit terbakar spontan. Saya ada live saat Halte Senen mulai terbakar, masyarakat sudah mundur karena gas air mata,” ungkapnya.

    Ia mengingatkan agar publik tidak salah membaca situasi. 

    “Kalau masalah dasarnya salah dibaca, maka penyelesaiannya juga akan melenceng. Ini menyangkut kepercayaan publik dan nyawa orang,” ujar Ferry.

    Ferry pun mengajak masyarakat untuk menahan diri.

     “Mari kita berstrategi, jangan sampai dimanfaatkan kelompok ini. Kita tidak berdamai dengan pemerintah, juga tidak bersekutu dengan bagian dari pemerintah yang ingin berkuasa lebih. Jaga kawan, jaga teman,” tutupnya.

    Topik
    Komentar
    Komentar
    Additional JS