UMKM dan Jutaan Pekerja Industri Padat Karya RI Siap Nikmati Kerjasama Indonesia-Uni Eropa
UMKM dan Jutaan Pekerja Industri Padat Karya RI Siap Nikmati Kerjasama Indonesia-Uni Eropa
KORANJURI.COM – Indonesia dan Uni Eropa memulai kesepakatan dagang substantif setelah negosiasi mandek dalam satu dekade terakhir.
Penandatangan kerjasama di Bali menjadi babak baru dibukanya kran kerjasama antara RI dengan organisasi antar pemerintahan Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu butir kesepakatan kerjasama adalah tentang kemudahan ekspor untuk UMKM dari kedua belah pihak.
“Mereka selama ini merasa birokrasinya ketat sekali tapi dengan kerjasama substantif EU-CEPA diharapkan, kita akan memberikan semacam window atau guidance bagaimana mereka mengekspor secara lebih mudah,” kata Airlangga di Badung, Bali, Selasa, 23 September 2025.
Airlangga mengatakan, jenis produk yang akan diekspor ke Uni Eropa meliputi, produk tekstil, apparel dan furnitur. Namun menurutnya, tidak menutup kemungkinan ekspor produk yang punya nilai tambah tinggi, termasuk mineral kritis.
“Sekarang sudah kita kerjasamakan dengan investor dari Eropa dan sedang berbicara kerjasama dengan otomotif Eropa terkait dengan critical mineral, termasuk baterai,” ujarnya.
Dia mengatakan, perjanjian substantif yang diteken di Nusa Bali itu, masih butuh ratifikasi dari kedua parlemen dan diterjemahkan dalam 27 bahasa anggota organisasi pemerintah Uni Eropa.
Airlangga mengatakan, perjanjian itu ditarget efektif berlaku pada 1 Januari 2027. Namun, dalam pembicaraan bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič, RI-Uni Eropa sepakat mendorong terlebih dulu produk pertanian, seperti kopi dan kakao.
“Sedangkan Eropa membutuhkan pasokan minyak sawit dari Indonesia. Eropa juga berkepentingan mengembangkan di industri otomotif dan mensuplai elektronik EV Vehicle ke Indonesia,” kata Airlangga.
Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič mengatakan, rangkaian proses perundingan sepanjang hampir satu dekade ini didoron oleh kepemimpinan politik yang kuat.
“Dedikasi dan keterlibatan yang konstruktif menjadi kunci dalam membawa kita ke momen yang sungguh bersejarah ini,” kata Maroš.
Uni Eropa sendiri merupakan salah satu negara dengan investasi tertinggi di Indonesia. Kontribusi signifikan berasa di sektor seperti bahan kimia dan farmasi, jasa, perumahan dan kawasan industri, perhotelan, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan. (Way)