Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Klaten

    Unik! Puluhan Peserta Beradu Cepat dalam Lomba Balap Traktor di Desa Karangduren Klaten - Tribunjogja

    7 min read

     

    Unik! Puluhan Peserta Beradu Cepat dalam Lomba Balap Traktor di Desa Karangduren Klaten - Tribunjogja.com

    Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
    Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
    BERLOMBA - Suasana gelaran Lomba Balap Traktor di Dukuh Bakal, Desa Karangduren, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu (28/9/2025). 

    Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

    TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Traktor Mania Klaten (TMK) menggelar lomba balap traktor selama dua hari pada Sabtu (27/9/2025) - Minggu (28/9/2025).

    Gelaran itu diikuti sebanyak 32 peserta dari berbagai wilayah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, DIY, hingga Jawa Timur. 

    Lomba balap traktor yang sudah diselenggarakan kali keempat itu digelar di Dukuh Bakal, Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Lokasi lomba dilaksanakan di dua petak sawah yang baru saja dipanen. 

    Pantauan Tribun Jogja, masing-masing petak dibuat lajur berbentuk U untuk lomba balap traktor.

    Setiap sesi ada dua peserta yang bakal beradu saling cepat. Para peserta harus melintasi jalur pacu mengendarai kuda besi dalam dua putaran. 

    Suara mesin diesel dan teriakan penuh semangat penonton memenuhi atmosfer persawahan Dukuh Bakal siang itu.

    Para peserta tampak fokus dan mahir mengendarai traktor yang biasa digunakan untuk membajak sawah. 

    Ketua Panitia Acara, Heruwanto, mengatakan Lomba Balap Traktor itu adalah event tahunan yang sudah diselenggarakan TMK selama empat kali.

    Kegiatan itu diikuti para petani atau pembajak sawah dari daerah Klaten, Ponorogo, Madiun, Pati, hingga Ngawi.

    Mereka memperebutkan juara 1 sampai Harapan 3 yang bakal mendapatkan piala bergilir, trofi, serta uang pembinaan. 

    "Tujuan utamanya untuk silahturahmi, mempererat persaudaraan antar para pembajak sawah," ucapnya, Minggu (28/9/2025). 

    Heru menyebut, semua peserta diperbolehkan memodifikasi mesin traktornya untuk balapan.

    Semua peserta harus melintasi jalur lintaran sebanyak dua putaran dengan total panjang sekitar satu kilometer. 

    "Ketentuannya siapa yang paling cepat, maka akan menang. Semua mesin boleh dipakai silakan. Tapi standar mesin diesel yang dipakai maksimal 8,5 PK, poli depan ukuran 10 cm, dan ketinggian roda maksimal 115 cm," ujarnya. 

    Lewat gelaran lomba balap traktor tersebut, pihaknya juga ingin mengajak anak-anak muda agar tertarik dan mau menjadi petani.

    Dengan tujuan, regenerasi petani terus berjalan dan muncul petani-petani milenial. 

    Seorang peserta Lomba Balap Traktor itu berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Philip (55), peserta dari Sukoharjo mengatakan timnya menerjunkan empat orang dalam gelaran lomba tersebut. 

    "Kalau ikut lomba balap traktor ini harus punya nyali, karena nyali dan keberanian itu yang utama," katanya.

    Selain itu, mesin traktor yang akan digunakan untuk lomba juga perlu di-upgrade, supaya bisa melaju kencang.

    Bahkan pihaknya bisa menghabiskan Rp3,5 juta untuk upgrade mesin traktor dan spartpart lainnya.

    Proses upgradei tu bisa berlangsung selama dua hari.

    "Hadiahnya memang tidak sesuai, tapi asiknya di situ. Karena kami sudah senang dan  jadi hobi. Senang kan mahal, tidak ada ukurannya," tutur dia. 

    Terpisah, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan rombongan sempat menghadiri kegiatan Lomba Balap Traktor di Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (27/9/2025). 

    Hamenang mengaku tertarik menonton secara langsung gelaran lomba tersebut. Lantaran dinilai unik, berbeda, dan tak banyak daerah yang menyelenggarakan lomba balap traktor.

    Oleh karena itu, ia berharap gelaran lomba bisa menjadi salah satu kalender event nasional di Kabupaten Klaten

    "Ke depan tentu harus dikembangkan bersama-sama agar menjadi salah satu atraksi wisata yang ada di Klaten. Harus disupport agar gaungnya semakin luas, semakin ramai orang yang berkunjung, dan menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat," tandasnya. (*)

    Komentar
    Additional JS