3 Alasan Presiden Macron Kembali Menunjuk Lecornu sebagai PM - SINDOnews
3 Alasan Presiden Macron Kembali Menunjuk Lecornu sebagai PM | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:35 WIB
Presiden Emmanuel Macron kembali menunjuk Lecornu jadi PM. Foto/X
- Presiden
PrancisEmmanuel Macron mengangkat kembali Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri, hanya empat hari setelah menerima pengunduran dirinya. Akankah stabilitas politik di Prancis terjaga?
Lecornu mengundurkan diri pada hari Senin, kurang dari sebulan setelah pertama kali menjabat.
Menurut pernyataan dari Istana Elysee pada hari Jumat, ia sekarang akan bertanggung jawab untuk membentuk pemerintahan baru. Keputusan ini menandai perubahan yang tak terduga setelah beberapa hari negosiasi politik yang bertujuan untuk menyelesaikan kebuntuan parlemen Prancis yang sedang berlangsung.
3 Alasan Presiden Macron Kembali Menunjuk Lecornu sebagai PM
1. Mengakkhiri Krisis Politik
"Saya menerima – karena kewajiban – misi yang dipercayakan kepada saya oleh Presiden Republik untuk melakukan segala yang mungkin guna menyediakan anggaran bagi Prancis pada akhir tahun dan untuk mengatasi masalah kehidupan sehari-hari warga negara kita," tulis Lecornu di X, dilansir RT.
"Kita harus mengakhiri krisis politik yang meresahkan rakyat Prancis dan ketidakstabilan yang merugikan citra dan kepentingan Prancis," tambahnya.
BacaJuga: Tak Ingin Direbut AS dan Rusia, Denmark Perkuat Pertahanan Arktik dan Greenland
2. Menyukseskan Anggaran
Dilantik hanya sebulan yang lalu, Lecornu menghadapi tekanan yang semakin besar dalam beberapa minggu terakhir karena ia bergulat dengan upaya mendorong anggaran melalui Parlemen Prancis yang terpecah belah sambil menghadapi krisis utang yang semakin memburuk.
Lecornu mengundurkan diri setelah jajaran menteri yang diusulkannya menuai reaksi keras dari kubu kanan maupun kiri, yang mengkritiknya karena memasukkan terlalu banyak tokoh yang familiar dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Francois Bayrou.
3. Melawan Sentimen Buruk Oposisi
Pengangkatan kembali tersebut memicu reaksi cepat dan tajam di seluruh spektrum politik Prancis.
Jordan Bardella, presiden partai sayap kanan National Rally, mengecam pengangkatan kembali tersebut sebagai "lelucon buruk dan penghinaan bagi rakyat Prancis."
Mathilde Panot dari partai sayap kiri La France Insoumise, menuduh Macron tetap berkuasa meskipun sangat tidak populer.
"Belum pernah sebelumnya seorang Presiden begitu ingin memerintah dengan rasa jijik dan marah," tegas Panot dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X.
"Lecornu, yang mengundurkan diri pada hari Senin, diangkat kembali oleh Macron pada hari Jumat. Macron dengan menyedihkan menunda hal yang tak terelakkan: kepergiannya," tambahnya, mengusulkan untuk meluncurkan upaya pemakzulan terhadap presiden.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

7 Alasan Gen Z Nepal Turun ke Jalan, Paksa PM KP Sharma Mundur