Dari Timor hingga Esemka, Ini Deretan Proyek Mobil Nasional Indonesia - Kompas
Dari Timor hingga Esemka, Ini Deretan Proyek Mobil Nasional Indonesia



JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana terkait mobil nasional atau mobil buatan Indonesia kembali mengemuka setelah disinggung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan satu tahun pemerintahannya, Prabowo mengungkap bahwa Indonesia akan memiliki mobil buatan dalam negeri.
Dana maupun lahan tempat berdirinya pabrik pembuat mobil itu juga disebut Prabowo sudah dialokasikan dan disiapkan pihaknya. Targetnya, Indonesia akan memiliki mobil yang dibuat di dalam negeri tiga tahun lagi atau pada 2028.
"Saya sudah alokasikan dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang tim. Kita sudah menghasilkan jip buatan Indonesia," ujar Prabowo dalam pidatonya, Senin (20/10/2025).
Sebelum pernyataan Prabowo itu, terdapat sejumlah proyek yang juga mengatasnamakan mobil nasional atau mobil buatan Indonesia.
Apa saja proyek-proyek mobil nasional itu? Berikut rangkumannya dari Kompas.com:
Mobil Timor
Indonesia pernah memiliki kendaraan yang kerap disebut sebagai mobil nasional, yakni Mobil Timor. Pada era 1990-an, Mobil Timor sempat membanjiri jalanan Tanah Air.
Mobil Timor sendiri merupakan produk dari PT Timor Putra Nasional yang beroperasi pada kurun waktu 1996 sampai 2000, Namun, ikut terhempas krisis moneter yang terjadi pada 1998.
Perusahaan yang sahamnya dimiliki Tommy Soeharto ini lahir setelah terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional, yang diteken Presiden Soeharto.
Inpres ini meminta Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk secepatnya mewujudkan industri mobil nasional.
Saat itu, Mobil Timor bahkan digadang-gadang bisa menghancurkan pamor mobil Jepang di Indonesia. Harga yang jauh lebih murah jadi alasanya.
Selain sebagai kendaraan pribadi, mobil dengan ciri khas mesin DOHC (Double Over Head Camshaft) dan SOHC (Single Over Head Camshaft) ini juga banyak dipakai oleh armada taksi kala itu.
Meski diklaim sebagai mobil nasional, Mobil Timor sejatinya adalah KIA Sephia yang diproduksi pabrikan KIA asal Korea yang ketika diimpor di Indonesia kemudian dilakukan rebadge.
Mobil Maleo
Maleo Maleo merupakan mobil nasional yang digagas Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Mobil ini rencananya akan dikembangkan bersama produsen otomotif asal Inggris, yaitu Rover.
Cikal bakalnya dimulai pada 1993, saat Rover mengirimkan contoh mobil jenis sedannya ke Indonesia untuk kemudian dipreteli dan dibangun kembali.
Saat iti, pembangunan kembali mobil sedan dari Rover itu didukung dengan komponen dalam negeri yang disokong sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Proyek ini sendiri berakhir karena pendanaan proyek dialihkan ke proyek mobil nasional lain, yakni Timor yang dimiliki Tommy Soeharto.
Mobil Esemka
Awalnya, ide mobil Esemka datang dari pemilik bengkel Kiat Motor bernama Sukiyat. Ia merupakan sosok Sukiyat yang sering membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang otomotif di wilayah Solo.
Pada 2012, nama mobil Esemka melejit berkat Joko Widodo (Jokowi) yang pada masa itu masih menjabat sebagai Walikota Solo, Jawa Tengah.
Jokowi sempat menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya. Bahkan, mobil ini sempat digadang-gadang sebagai mobil nasional.
Kemudian pada 6 September 2019, Jokowi yang sudah menjabat sebagai presiden meresmikan pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi di Sambi-Boyolali, Jawa Tengah.
Berbagai peralatan canggih dan modern digunakan dalam proses perakitan oleh tenaga kerja yang hampir seluruhnya berasal dari SMK di Solo.
Pabrik Esemka berdiri di lahan seluas 115.000 meter persegi. Dari luas tanah tersebut, 12.500 meter per seginya sudah digunakan sebagai bangunan untuk fasilitas pabrik.
Namun hingga dua periode kepemimpinan Jokowi sebagai presiden, kiprah mobil Esemka tidak pernah terdengar lagi.
Justru sebaliknya, Jokowi digugat ke ke Pengadilan Negeri (PN) Solo, terkait gagalnya produksi massal mobil Esemka.
Gugatan tersebut dilayangkan oleh Aufaa Luqmana Re A, seorang pemuda berusia 19 tahun yang merupakan putra dari Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman. Perkara ini terdaftar secara resmi dengan nomor PN SKT-080420250 pada Rabu (8/4/2025).
Mobil Maung MV3 Garuda
Kini, terdapat mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) yang kerap digunakan Prabowo untuk menghadiri sejumlah kunjungan kerja ke berbagai daerah.
Secara spesifikasi, Pindad MV3 Maung Garuda memiliki bobot 2,95 ton, dimensi panjang sekitar 5,05 m, lebar 2,06 m, dan tinggi 1,87 m.
Pindad mengklaim Maung MV3 Garuda mampu melaju pada kecepatan maksimal 100 Kpj dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km.
Terkait performa, mesin yang digunakan Maung MV3 Garuda diklaim mampu menyemburkan daya maksimum 202 PS atau setara dengan 199 TK dan torsi maksimal 441 Nm.
Pindad juga menyatakan bahwa Maung MV3 Garuda dirancang sebagai mobil yang dapat digunakan untuk menjelajahi segala medan.