Dihantam DPR, Menkeu Purbaya Pilih Balas Dendam dengan Cara Elegan: Banyak yang Sakit Hati - TribunTrends.com
Dihantam DPR, Menkeu Purbaya Pilih Balas Dendam dengan Cara Elegan: Banyak yang Sakit Hati - TribunTrends.com
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Menteri Keuangan Purbaya ungkap cara dirinya balas dendam, satu bulan menjabat Menkeu, Purbaya dikritik banyak pihak.
Dikatakan Purbaya, banyak pejabat yang tidak suka dengan dirinya sejak menggantikan Sri Mulyani.
Di tengah sorotan dan kritik yang mengarah kepadanya, Purbaya justru menanggapinya dengan nada santai namun tegas.
“Nah, ini banyak yang sakit hati katanya, ‘Wah, si Purbaya hantem sana, hantem sini.’
Saya enggak hantem sana, enggak hantem sini. Saya cuman betulin yang menurut saya harus dibetulin,” ujarnya dengan senyum tipis di wajahnya, di sela forum Investor Daily Summit 2025.
Kalimat itu mungkin terdengar ringan, tapi bagi banyak orang di ruangan itu, terasa seperti pukulan keras yang membungkus kejujuran.
Sebab di balik tutur yang sederhana, tersirat karakter seorang pejabat yang berani bersuara di tengah riuh politik dan ekonomi nasional yang kerap sensitif.
Bukan Hantam, Tapi Koreksi
Pernyataan itu muncul di tengah diskusi panas soal Pertamina, perusahaan energi pelat merah yang tak pernah sepi dari perdebatan publik.
Purbaya tak menampik bahwa ia berbicara keras karena merasa “dihantam” terlebih dahulu oleh sejumlah anggota DPR yang menyoroti kebijakan kementeriannya.
“Waktu DPR kan saya ngomong Pertamina. Kenapa saya bicara tentang Pertamina?
Karena DPR hantem saya di situ. Sudah hantem-hantem pakai Pertamina, yaudah saya hantem Pertaminanya aja,” ujarnya, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Namun di balik gaya ceplas-ceplos itu, Purbaya menegaskan bahwa ucapannya bukan bentuk serangan personal.
Ia tidak ingin menciptakan musuh, melainkan memantik kesadaran bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi, terutama dalam tata kelola BUMN strategis seperti Pertamina.
“Saya enggak suka cari-cari masalah, saya cuma ingin memperbaiki hal-hal yang menurut saya salah.” katanya.
Pertamina dan Cermin Perbaikan
Sebagai perusahaan vital negara, Pertamina memang kerap menjadi sorotan.
Dari isu efisiensi, transparansi manajemen, hingga proyek-proyek besar yang menyangkut kepentingan publik, setiap langkahnya tak luput dari kritik.
Purbaya tampaknya sadar betul bahwa ketika publik menyorot dirinya, sebagian besar kritik itu bersumber dari bagaimana ia bersikap terhadap BUMN-BUMN besar.
Namun ia memilih menghadapi kritik dengan argumen, bukan emosi.
Baginya, “menghantam balik” bukan berarti menyerang, melainkan mengembalikan arah pembahasan pada hal yang substansial: kinerja dan perbaikan sistem.
“Saya enggak hantem siapa pun,” tegasnya lagi, “saya cuma ngomong apa adanya. Kalau ada yang salah, ya saya betulin.”
Kalimat sederhana, namun maknanya dalam: bahwa di tengah dunia politik dan birokrasi yang sering penuh basa-basi, masih ada pejabat yang lebih memilih kejujuran daripada aman.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)