Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Genosida Konflik Timur Tengah

    Genosida Masih Berlangsung, Buruh dan Ojol Bakal Gelar Aksi Solidaritas Selamatkan Gaza - SINDOnews.com

    2 min read

     

    Genosida Masih Berlangsung, Buruh dan Ojol Bakal Gelar Aksi Solidaritas Selamatkan Gaza

    Selasa, 07 Oktober 2025 - 09:14 WIB

    Aktivis Greenpeace Indonesia melakukan aksi teatrikal pada aksi damai bertajuk Stop Genocide, Peace Now di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Foto/Arif Julianto
    A
    A
    A
    JAKARTA - Tepat dua tahun aksi genosida besar-besaran terjadi di Gaza sejak 7 Oktober 2023, Perhimpunan Pekerja Indonesia (PPI) bersama Federasi SPEED (Federasi Serikat Pengemudi Daring) dan elemen Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) menggelar aksi damai dan reflektif pada pukul 13.00 WIB, Selasa (7/10/2025). Mereka akan long march dari Patung Kuda menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat ( Kedubes AS ).

    Ketua Umum Perhimpunan Pekerja Indonesia (PPI) Ricardo Lumalessil menjelaskan, sebagai bagian integral dari bangsa ini yang mencintai kemerdekaan, maka para pekerja, buruh, dan supir ojol turut bergerak menyuarakan penghentian genosida di Gaza, Palestina. Dia mengatakan, Aksi pada 7 Oktober 2025 akan mengambil narasi “Kami Tidak Netral — Kami Berpihak pada Kemanusiaan”.

    “Kami bukan diplomat. Kami bukan elite. Kami hanyalah buruh dan pengemudi yang tahu bagaimana rasanya ditindas dan dikorbankan. Dan karena itu, kami tidak bisa diam. Gaza adalah luka kita semua," ujar Ricardo dalam keterangannya.

    Baca juga: Massa Gelar Aksi Demo di Depan Kedubes AS Buntut Kapal GSF Dicegat Israel



    Ricardo menambahkan, realitas saat ini di Gaza adalah bom masih dijatuhkan, rumah sakit dihancurkan, anak-anak dibunuh, dan bantuan kemanusiaan diblokir. Ia menuturkan, Amerika Serikat terus mempersenjatai dan membela Israel, sementara lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan ILO kehilangan kredibilitasnya dalam menghentikan kekejaman ini.

    “Kami kecewa pada PBB. Kami kecewa pada ILO. Dunia internasional tidak bisa terus menonton pembantaian ini tanpa bertindak. Diam adalah bentuk keterlibatan," ungkap dia.

    Genosida Masih Berlangsung, Buruh dan Ojol Bakal Gelar Aksi Solidaritas Selamatkan Gaza


    Lebih lanjut dia mengatakan, aksi ini bukan sekadar protes, melainkan pernyataan nurani dari buruh dan pekerja jalanan Indonesia yang tidak mau menjadi penonton atas tragedi kemanusiaan di Gaza. “Jika lembaga global bisu, maka suara rakyat pekerja akan menggema. Kami tidak akan tinggal diam ketika anak-anak dibunuh dan dunia memilih melupakan," tuturnya.

    Ia mengatakan, aksi pekerja, buruh, dan driver ojol bela kemanusiaan di Palestina bukan isu politik, tetapi soal nyawa manusia. "Ini soal keberpihakan terhadap yang tertindas. Dan kami memilih untuk berdiri bersama Palestina," katanya.

    Dirinya mengajak kepada siapa pun yang mencintai perdamaian, apa pun profesinya untuk bergabung dan hadir dalam aksi kemanusiaan ini. “Kami bukan ingin jadi pahlawan. Kami hanya tidak ingin jadi penonton dalam tragedi genosida yang dibiarkan dunia. Solidaritas adalah kewajiban, bukan pilihan," ungkapnya.

    Ricardo mengungkapkan, ada lima Tuntutan Aksi Buruh dan Ojol untuk Keadilan Kemanusiaan:

    1. Hentikan seluruh bentuk genosida dan agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina.

    2. Desak PBB untuk bertindak nyata — bukan hanya mengutuk.

    3. Tuntut ILO dan seluruh serikat buruh dunia untuk aktif menyelamatkan rakyat dan pekerja Palestina.

    4. Jatuhkan sanksi internasional terhadap Benjamin Netanyahu dan negara Teroris Israel atas kejahatan perang.

    5. Buka jalur bantuan kemanusiaan tanpa syarat, tanpa blokade, dan tanpa intervensi militer.
    (rca)
    Komentar
    Additional JS