Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured ISPA Istimewa Kasus Kesehatan Spesial

    Kasus ISPA di Jakarta Capai 1,9 Juta, Dinkes: Penularannya Terjadi Sangat Mudah - SINDOnews

    2 min read

     

    Kasus ISPA di Jakarta Capai 1,9 Juta, Dinkes: Penularannya Terjadi Sangat Mudah

    Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:48 WIB

    Kasus ISPA di Jakarta...
    Suasana gedung bertingkat tertutup kabut polusi udara di Jakarta. Foto/Dok SindoNews/Isra Triansyah
    A
    A
    A
    JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat total 1.966.308 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) di Jakarta sejak Januari hingga Oktober 2025, dengan peningkatan jumlah kasus yang mulai teridentifikasi sejak Juli 2025. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ani Ruspitawati menyebut bahwa penyakit ISPA akibat percikan droplet maupun partikel aerosol kualitas udara.

    “Total kasus ISPA merupakan penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di puskesmas karena penularannya dapat terjadi dengan sangat mudah melalui percikan droplet maupun partikel aerosol di udara," kata Ani kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

    Ia menjelaskan bahwa gejala ISPA tersebut meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Menurutnya, gejala tambahan dapat berupa hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, serta suara serak.

    Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Maraknya Penyakit ISPA



    "Pada kasus yang lebih berat, penderita dapat mengalami sesak napas yang memerlukan penanganan medis segera," ucapnya.

    Lebih lanjut, Ani menekankan bahwa kasus ISPA di Jakarta saat ini tidak terjadi peningkatan secara signifikan. Menurutnya, masih dalam kendali dari Dinkes DKI dan seluruh fasilitas kesehatan (faskes).

    "Sejauh ini untuk kasus ISPA masih sesuai dengan polanya. Jadi ketika memang iklim, cuaca cenderung seperti sekarang, kasusnya biasanya agak naik, tapi sejauh ini enggak sangat signifikan," ucapnya.

    "Jadi masih di dalam kendali dan kita selalu melakukan monitoring itu. Intinya adalah faskes yang ada di seluruh DKI, 292 puskesmas pembantu (pustu), 44 puskesmas, kami siap. Di puskesmas kecamatan pun sudah 24 jam sehingga ketika warga memang merasakan gejala, silakan berobat ke puskesmas, ke faskes, sehingga bisa dilakukan deteksi dini terhadap penyakit apa pun," pungkasnya.
    (rca)
    Komentar
    Additional JS