Luhut Buka Kotak Pandora Dugaan Korupsi Kereta Whoosh, Noorsy: Kejar Rantai Penanggung Jawabnya - inilah
Luhut Buka Kotak Pandora Dugaan Korupsi Kereta Whoosh, Noorsy: Kejar Rantai Penanggung Jawabnya
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025) sore.(Foto: Inilah.com/ Vonita Betalia)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ekonom senior Ichsanuddin Noorsy meminta Ketua Dewan Perekonomian Nasional (DEN) yang juga mantan Menko Kemaritiman dan Inestasi (Marves) era Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan bertanggung jawab atas isu dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Kereta Whoosh.
Kata mantan anggota Pansus Skandal Bank Bali era 1999 itu, Luhut pernah menyebut telah menerima proyek Kereta Whoosh yang sudah bermasalah. Bahkan, Luhut yang ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Komite KCJB itu, menyebut dengan kata-kata 'busuk'.
”Kita harus meminta pertanggung jawaban Luhut Binsar Pandjaitan ketika dia bilang, ‘Saya sudah menerima barang busuknya proyek ini’. Saya kira itu kata kuncinya. Ini dalam konteks KPK menyatakan sedang menyelidiki dugaan korupsi proyek Kereta Whoosh," tegas Noorsy, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Selanjutnya, Noorsy yang menyebut ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab Luhut. "Bagaimana Anda mendeskripsikan ini (Kereta Whoosh) barang busuk? Kenapa mau menerima barang busuk? Dan, bagaimana apa kajian Luhut, apakah proyeknya dilanjutkan atau tidak? Semua itu harus dijawab," tadasna.
Dia katakan, kecurigaan adanya praktik tidak sehat dalam proyek Whoosh bakal sulit dibendung dari hari ke hari. Saat ini bolanya di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain Luhut, Noorsy menyebut sejumlah nama mantan menteri di era Jokowi yang layak diperiksa KPK guna mengungkap rantai pertanggungjawaban dugaan korupsi proyek Kereta Whoosh.
"Dari Luhut bisa tahu, bagaimana peranan Rini Soemarno. Nanti bisa tahu bagaimana peranan Jonan. Semuanya bisa ditelusuri dari Jonan, ke Rini, ke Luhut. Kemudian ke pernyataan Jokowi juga. Paling tidak tiga atau empat nama itu, bisa dibongkar," ungkapnya.
Telan Ludah Sendiri
Dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar di Jakarta, Kamis (16/10/2025), Luhut tiba-tiba melontarkan pernyataan terbuka yang menohok Kereta Whoosh. Dia mengakui, proyek KCJB sudah bermasalah, sejak awal perencanaan.
Padahal, Luhut adalah salah satu pejabat di era Jokowi yang ikut mengurusi proyek tersebut. "Saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang. Kemudian kita coba perbaikin, kita audit, BPKP, kemudian kita berunding dengan China," beber Luhut.
Beratnya beban utang dan bunga yang harus ditanggung BUMN yang terlibat proyek KCJB, menurut Luhut, sudah masuk dalam negosiasi dengan China. Saat ini, tinggal menunggu keputusan presiden.
"Dan China mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat. Sehingga sekarang perlu nunggu Keppres (Keputusan Presiden) supaya timnya segera berunding, dan sementara China-nya sudah bersedia kok, enggak ada masalah," katanya.
Tak berumur lama, Luhut seperti 'menelan ludah sendiri' dengan memuji-muji Kereta Whoosh.
Dia bilang, kereta cepat buatan China itu, sudah mandiri. Bahkan sukses mendorong bertumbuhnya ekonomi di daerah yang dilalui Kereta Whoosh.
“Lepas dari pro dan kontra yang terjadi, faktanya Whoosh kini sudah mampu menutup biaya operasionalnya sendiri dan telah melayani lebih dari 12 juta penumpang sejak beroperasi pada Oktober 2023 hingga Februari 2025,” ungkap Luhut dikutip dari akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Jumat (31/10/2025).
Pernyataan itu disampaikan Luhut saat memberikan pembekalan kepada para calon perwira di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD), Bandung.
Dia bilang, keberhasilan Kereta Whoosh menutupi biaya operasional tanpa subsidi, menandakan bahwa proyek strategis nasional itu, mulai menunjukkan kemandirian finansial.