Menteri Keuangan Belum Tahu Detail Anggaran, Siapa Sebenarnya Pembeli Pesawat Jet J-10 Chengdu? - Merdeka
Menteri Keuangan Belum Tahu Detail Anggaran, Siapa Sebenarnya Pembeli Pesawat Jet J-10 Chengdu?
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku belum mengetahui detail anggaran pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu, meskipun Kemenhan telah mengantongi persetujuan dana senilai 9 miliar dolar AS.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa dirinya belum memiliki informasi detail terkait anggaran yang akan digunakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk pengadaan Pesawat Jet J-10 Chengdu. Pernyataan ini disampaikan Purbaya di Jakarta pada hari Rabu, meskipun Kemenkeu telah menyetujui permintaan anggaran senilai 9 miliar dolar AS dari Kemenhan. Ketidakpastian ini menimbulkan pertanyaan mengenai alokasi spesifik dana pertahanan yang besar tersebut.
Purbaya menegaskan bahwa persetujuan anggaran untuk tahun depan sudah diberikan, namun ia tidak dapat memastikan apakah dana tersebut secara khusus dialokasikan untuk pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu. Ia berencana untuk melakukan verifikasi ulang terkait rencana impor pesawat tempur buatan China ini. “Saya nggak tahu ini baru lagi atau nggak. Harusnya sih yang disebutkan sudah masuk yang dianggarkan,” ujar Purbaya.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya sempat menyatakan bahwa Pesawat Jet J-10 Chengdu akan segera beroperasi di Jakarta, tanpa memberikan rincian waktu yang lebih spesifik. Sementara itu, Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa Pesawat Jet J-10 Chengdu masih dalam tahap pengkajian mendalam oleh TNI AU. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa alutsista yang dipilih adalah yang terbaik untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Anggaran Pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu Masih Misterius
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti detail penggunaan anggaran senilai 9 miliar dolar Amerika Serikat yang telah disetujui untuk Kementerian Pertahanan. Anggaran besar ini disetujui atas permintaan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Namun, Purbaya tidak dapat mengonfirmasi apakah dana tersebut akan dialokasikan untuk pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu.
Purbaya menyatakan perlunya verifikasi ulang terkait rencana pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu, termasuk jadwal impornya. “Tapi saya harus double check lagi, apa dia mau impor tahun depannya lagi atau kapan. Tapi yang dia (Menhan) minta selama ini sudah kami penuhi,” tambahnya. Pernyataan ini mengindikasikan adanya celah informasi antara Kemenkeu dan Kemenhan mengenai detail alokasi dana pertahanan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sempat memberikan sinyal positif mengenai kehadiran Pesawat Jet J-10 Chengdu di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pesawat tempur buatan China tersebut akan segera terbang di Jakarta. Namun, Sjafrie tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai detail waktu atau proses pengadaannya, menambah spekulasi publik.
Pengkajian Mendalam dan Spekulasi di Balik Pesawat Jet J-10 Chengdu
Terpisah, Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemenhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan bahwa Pesawat Jet J-10 Chengdu masih dalam tahap pengkajian serius oleh TNI AU. Proses ini krusial untuk memastikan bahwa platform alutsista yang dipilih memang yang terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia. “Sementara untuk yang J-10 itu memang menjadi pengkajian TNI AU, kita ingin platform-platform alutsista yang terbaik,” kata Frega di Kementerian Pertahanan.
Pengkajian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu akan secara efektif memperkuat kemampuan pertahanan udara nasional. Frega juga memastikan bahwa Kemenhan belum membahas secara spesifik nilai anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah untuk mengakuisisi pesawat tempur asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal ini kontras dengan persetujuan anggaran 9 miliar dolar AS yang telah diberikan Kemenkeu.
Informasi mengenai pembelian Pesawat Jet J-10 Chengdu oleh Pemerintah Indonesia pertama kali beredar luas di berbagai akun media sosial. Disebutkan bahwa pada 2 September 2025, Presiden Prabowo Subianto berencana untuk membeli 42 unit pesawat jet tempur. Sebuah media Prancis juga melaporkan bahwa kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan, namun kini disebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.
Sumber: AntaraNews