Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Kilang Pertamina Dumai Pertamina Purbaya Yudhi Sadewa UGM Universitas Gajah Ada

    Pakar UGM Duga Mafia Migas Bakar Kilang Dumai, Setelah Purbaya Sentil Pertamina Malas Bangun Kilang - Wartakotalive

    10 min read

     

    Pakar UGM Duga Mafia Migas Bakar Kilang Dumai, Setelah Purbaya Sentil Pertamina Malas Bangun Kilang - Wartakotalive.com

    Tribun X
    Kontan TV
    MAFIA BAKAR KILANG - Petugas berusaha menangani kebakaran di kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau, Rabu (1/10/2025). Pakar ekonomi energi UGM Fahmy Radhi menduga kuat terbakarnya kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau disengaja atau dilakukan secara sistematis oleh mafia migas, agar produksi BBM dari kilang minyak Dumai menurun, sehingga Indonesia membutuhkan impor BBM yang semakin besar dan hal itu menambah pendapatan mafia migas. 

    WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pakar ekonomi energi UGM Fahmy Radhi menduga kuat terbakarnya kilang minyak milik Pertamina di Dumai, Riau, Rabu (1/10/2025) malam, adalah disengaja atau dilakukan secara sistematis oleh mafia migas.

    Tujuannya kata Fahmy Radhi agar produksi BBM dari kilang minyak Dumai menurun, sehingga Indonesia membutuhkan impor BBM yang semakin besar dan hal itu menambah pendapatan mafia migas.

    Fahmy yang pernah menjadi anggota Tim Antimafia Migas bentukan Jokowi pada 2014 lalu dan diketuai Faisal Basri, mengatakan ada sejumlah alasan ia menduga atau memiliki hipotesa bahwa terbakarnya kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau adalah dilakukan mafia migas.

    "Saya pernah jadi tim antifia migas yang ketuanya Faisal Basri waktu itu ya. Nah saya mengamati kebakaran kilang ini kan terjadi beruntun. Dan dalam pengusutan enggak pernah ditemukan siapa atau kenapa terjadi kebakaran," kata Fahmy dalam tayangan channel YouTube @voidotid, yang dikutip, Sabtu (4/10/2025).

    Karenanya kata Fahmy, ia sampai pada dugaan bahwa ada semacam kesengajaan dalam peristiwa kebakaran di Kilang Dumai.

    "Ini dugaan yang harus dibuktikan ya. Terjadinya pembakaran dalam bentuk yang disengaja tadi supaya apa? Supaya kilang kita produksinya menurun. Kalau menurun apa tujuannya? Impo BBM-nya meningkat gitu ya," kata Fahmy.

    Fahmy menjelaskan cara mafia migas berburu rente atau uang adalah dari impor khususnya impor BBM dari Singapura.

    "Melalui blending atau juga melalui bidding yakni lelang," kata Fahmy.

    Sehingga menurutnya mafia migas akan semaksimal mungkin berupaya tidak ada pembangunan kilang baru dan kilang lama yang diturunkan produksinya.

    Kilang minyak adalah fasilitas industri kompleks yang berfungsi mengolah minyak mentah menjadi produk-produk petroleum yang sudah jadi atau lebih berguna seperti bensin, diesel, LPG, dan aspal, melalui proses penyulingan dan pemurnian.

    Fasilitas kilang ini sangat penting dalam mendukung rantai pasok energi nasional dan global, karena minyak mentah tidak dapat langsung digunakan oleh masyarakat sebelum diproses di kilang. 

    Alasan lain Fahmy menyatakan bahwa mafia migas berada di balik terbakarnya Kilang Dumai adalah karena kebakaran terjadi sehari setelah Menteri Keuangan Purbaya menyinggung soal 7 kilang minyak yang dijanjikan Pertamina sejak 2018, tidak terealisasi sampai kini.

    Purbaya mengatakan Pertamina malas-malasan membangun kilang miyak saat rapat kerja dengan DPR RI, Selasa (30/9/2025).

    "Sampai sekarang kilang enggak jadi. Yang ada malah beberapa dibakar," kata Purbaya secara terbuka di hadapan DPR kala itu,

    Pernyataan Purbaya tersebut, kata Fahmy, juga mengindikasikan bahwa terbakarnya sejumlah kilang Pertamina adalah di sengaja.

    "Setelah dia menyinggung masalah kilang, tiba-tiba terjadi kebakaran di kilang tadi. Ini kan aneh. Nah, maksud saya aparat itu harus mengusut tuntas. Siapa pelakunya, apa motivasinya, agar itu tidak terulang lagi. Karena ini sudah beruntun ya," ujar Fahmy.

    Sebelumnya kilang minyak milik Pertamina Indonesia (KPI) unit Balikpapan, di Jalan Yos Sudarso, Balikpapan Barat, juga terbakar pada, Sabtu dini hari, 25 Mei 2024

    Pada April 2023, kilang BBM Dumai yang dioperasikan oleh KPI terbakar karena kebocoran gas hidrogen.

    Di tahun yang sama pada Maret 2023 terjadi kebakaran yang diikuti ledakan di Depo minyak Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

    Dimana 17 orang meninggal dunia dan lebih dari 1000 orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggalnya.

    Pada Maret 2022, Kebakaran di kilang minyak Pertamina di area Refinery Unit (RU) V Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, juga pernah terjadi, tepatnya Jumat 4 Maret 2022.

    Sebelumnya lagi, kilang Pertamina di Cilacap terbakar pada Sabtu 13 November 2021 pukul 19.10 WIB.

    Tangki kilang Pertamina yang terbakar berisi Pertalite dan berhasil diatasi sekitar pukul 23.05 WIB.

    Fahmy mengungkapkan dari sejumlah kejadian kebakaran kilang minyak sejak 5 tahun terakhir secara beruntun, sebagian besar selalu dikambing hitamkan karena petir.

    "Kemudian yang selalu dikambing hitamkan, karena terkena petir itu ya," ujarnya.

    Hal itu kata Fahmy tidak masuk akal karena sistem keamanan kilang yang merupakan fasilitas strategis adalah berlapis.

    "Sehingga kebakaran tadi mestinya tidak akan terjadi. Di luar negeri misalnya dia menetapkan standar keamanannya itu zero accident. Jadi tidak pernah ada kecelakaan. Kalau terjadi misalnya percikan api, maka dengan cepat sistem keamanan yang berlapis tadi itu mematikannya," papar Fahmy.

    Tapi katanya, di Indonesia dengan sangat mudah terjadinya kebakaran di kilang minyak dan bahkan berulang.

    "Nah, maka kemudian saya yang pernah menjadi tim anti mafia migas, melakukan kajian itu. Saya membuat hipotesis ini. Jangan-jangan memang disengaja. Tujuannya apa? tujuannya agar produksi kilang kita itu menurun dan kemudian menaikkan impor," kata Fahmu.

    Apalagi sebelumnya, menurut Fahmy, kilang yang ada ini tidak pernah dibangun oleh Pertamina.

    "Kilangnya itu kan, kilang tua, rental. Jadi mudah rusak mudah terbakar," tambahnya.

    Fahmy mengatakan sejak pemerintahan SBY dan Jokowi, rencana pembangunan kilang tidak pernah berhasil karena ada mafia migas yang menghalanginya secara sistematik.

    "Karena mafia migas berburu rente  dari impor khususnya impor BBM, maka Mafia Migas itu berusaha semaksimal mungkin secara sistemik, untuk selalu meningkatkan impor BBM tadi dan mencegah pembangunan kilang baru," katanya.

    Menurut Fahmy saat ini impor BBM kita adalah 1,3 juta barel perhari.

    "Ini besar sekali gitu ya. Sehingga terjadi inefisiensi, pembelian kita mahal dan kemudian juga menyebabkan subsidinya membengkak, terkait dengan tidak adanya kilang tadi," ujarnya.

    Fahmy mengatakan berdasarkan data record saat dirinya menjadi tim antimafia migas dan penelusurannya saat itu, mereka sampai pada satu hipotesis.

    "Kami membuat suatu hipotesis atau dugaan gitu ya. Bahwa memang ada penghalangan secara sistemik dalam pembangunan kilang minyak baru. Agar volume impornya meningkat dalam jumlah yang besar," kata Fahmy.

    Fahmy mencontohkan Pertamina sudah bekerja sama dengan Aramko untuk membangun kilang dalam jumlah produksi yang sangat besar sekali.

    "Nah, tiba-tiba gagal karena beberapa fasilitas insentifyang dijanjikan kepada Aramko tidak diberikan. Sehingga Aramko rugi dan kemudian meninggalkan. Gagallah pembangunan," kata Fahmy.

    "Para pekerja dari Rusia tadi datang untuk membangun kilang, di Jawa Tengah. Mereka sudah mau mulai bangun konstruksi.
    Tiba-tiba rakyat setempat itu mengajukan gugatan ke MK. Dan di luar dugaan rakyat menang. Sehingga kerja sama dengan Rusia tadi itu dibatalkaN," papar Fahmy.

    Hal yang sama kata Fahmi juga terjadi saat Pertamina melakukam kerja sama dengan Qatar untuk membangun kilang.

    Kerja sama kata dia berujung batal, karena ada sejumlah ketidaksetujuan atas nama warga setempat di mana kilang akan dibangun.

    "Berdasarkan itu tadi maka kami membuat suatu hipotesis, bahwa memang ada penghalangan secara sistemik dalam pembangunan kilang," ujarnya.

    Menurut Fahmy jika pemerintahan Prabowo ingin membangun kilang untuk menekan subsidi BBM maka jangan libatkan Pertamina.

    "Sekali lagi, jangan melibatkan Pertamina, karena disitulah mafia migas berkeliaran. Akan batal jika libatkan Pertamina," tambah Fahmy.

    Fahmy mengatakan untuk pembangunan kilang, pemerintahan Prabowo bisa melibatkan Danantara.

    Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

    Komentar
    Additional JS