Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Hilirisasi Spesial

    Pemerintah Klaim Hilirisasi Pertanian Akan Serap 1,6 Juta Pekerja - NU Online

    3 min read

     

    Pemerintah Klaim Hilirisasi Pertanian Akan Serap 1,6 Juta Pekerja

    NU Online  ·  Kamis, 9 Oktober 2025 | 20:30 WIB


    Ilustrasi aktivitas pertanian. (Foto: freepik)

    M Fathur Rohman

    Jakarta, NU Online

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut program hilirisasi di sektor pertanian akan menjadi motor baru pembukaan lapangan kerja di Indonesia. Pemerintah menargetkan, sedikitnya 1,6 juta pekerja baru akan terserap dalam dua tahun mendatang melalui program tersebut.


    “Kami sekarang sedang melakukan akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan komoditas lainnya. Dari program ini, akan dibagikan benih dan bibit gratis kepada petani di seluruh Indonesia dengan total luas lahan sekitar 800 ribu hektare. Ini akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun,” kata Amran dalam keterangannya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/10/2025).


    Amran menjelaskan, hilirisasi pertanian menjadi fokus utama pemerintah untuk menambah nilai tambah produk dalam negeri. Beberapa komoditas strategis seperti kelapa dalam, kakao, dan gambir akan diolah di dalam negeri agar tidak lagi diekspor dalam bentuk bahan mentah.
     

    “Khusus kelapa dalam, setiap tahun kita ekspor 2,8 juta ton dengan nilai sekitar Rp24 triliun. Jika diolah menjadi produk turunan seperti coconut milk, nilainya bisa naik seratus kali lipat. Potensi devisanya mencapai Rp2.400 triliun,” ungkap Amran.


    Ia menambahkan, strategi hilirisasi bukan hanya memperkuat ketahanan ekonomi nasional, tetapi juga mengubah pola ekspor Indonesia dari penjual bahan mentah menjadi eksportir produk bernilai tinggi.


    “Selama ini banyak bahan baku kita seperti kelapa, kakao, dan CPO dijual mentah. Ke depan, semuanya akan diolah di dalam negeri. Dengan begitu, nilai tambahnya dinikmati rakyat, bukan negara lain,” ujarnya.


    Amran mencontohkan, pada komoditas sawit, pemerintah menargetkan peningkatan pengolahan dari tandan buah segar menjadi biofuel, minyak goreng, hingga margarin.


    “Nilai tambah harus tercipta di Indonesia. Kalau ini konsisten dilakukan, akan menekan kemiskinan dan pengangguran sekaligus memperkuat daya saing ekonomi,” tegasnya.


    Amran menegaskan bahwa program hilirisasi akan menjadi arah baru pembangunan pertanian nasional. Setelah sektor pangan dipastikan aman, fokus pemerintah akan bergerak ke perkebunan, hortikultura, dan peternakan.


    “Pangan kita sudah aman, sekarang waktunya kita naik kelas. Hilirisasi adalah jalan agar petani sejahtera, ekonomi desa tumbuh, dan Indonesia benar-benar mandiri,” pungkasnya.

    Komentar
    Additional JS