Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Museum Louvre Spesial

    Perampokan Perhiasan Rp1,69 Triliun di Museum Louvre Ternyata Dibantu Orang Dalam - SINDOnews

    2 min read

     

    Perampokan Perhiasan Rp1,69 Triliun di Museum Louvre Ternyata Dibantu Orang Dalam

    Senin, 27 Oktober 2025 - 14:34 WIB

    Perampokan perhiasan di Museum Louvre dibantu orang dalam. Foto/X
    A
    A
    A
    PARIS - Detektif Prancis yang menyelidiki perampokan Museum Louvre telah menemukan bukti yang mengarah pada pekerjaan orang dalam. The Telegraph melaporkan hal tersebut mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut.

    Pekan lalu, empat pria bertopeng dengan gergaji mesin membobol museum ikonis Paris tersebut, membawa kabur delapan permata mahkota Prancis senilai sekitar USD102 juta atau Rp1,69 triliun.

    Menurut The Telegraph, penyidik menemukan pesan dan rekaman yang menunjukkan bahwa karyawan museum telah berhubungan dengan tersangka anggota geng sebelum penggerebekan.

    "Kami telah menemukan bukti forensik digital yang menunjukkan adanya kerja sama antara salah satu petugas keamanan museum dan para pencuri," kata seorang sumber kepada surat kabar tersebut.

    “Informasi sensitif telah disebarkan mengenai keamanan museum, dan itulah sebabnya mereka mengetahui pelanggaran tersebut.”

    Para pencuri diyakini menggunakan derek untuk mencapai balkon dan memecahkan jendela Galerie d’Apollon, yang saat itu terbuka untuk pengunjung. Seluruh operasi hanya berlangsung tujuh menit, dengan para perampok melarikan diri melalui lift furnitur sebelum melarikan diri dengan sepeda motor.

    Baca Juga: Bentrok Sengit di Perbatasan, 5 Tentara Pakistan dan 25 Milisi Afghanistan Tewas

    Penyelidik telah mengumpulkan lebih dari 150 sampel DNA dari helm, sarung tangan, dan peralatan yang tertinggal di tempat kejadian.

    Direktur Museum Louvre, Laurence des Cars, mengatakan kepada komite Senat Prancis bahwa kamera di dekat lokasi pembobolan "menunjuk ke arah yang salah," dan menyebut pencurian itu sebagai "kegagalan yang mengerikan."

    Museum tersebut sejak saat itu telah menyerahkan beberapa permata paling berharganya kepada Bank of France untuk diamankan.

    Pada hari Minggu, dua tersangka dilaporkan ditangkap di dekat Paris, salah satunya di Bandara Charles de Gaulle saat ia mencoba naik pesawat ke Aljazair.

    Sebuah sumber AP mengatakan mereka yang ditahan adalah pria berusia 30-an, menambahkan bahwa salah satu dari mereka diidentifikasi melalui jejak DNA.

    Jaksa Paris, Laure Beccuau, mengonfirmasi penangkapan tersebut tetapi mengecam kebocoran media, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat "menghambat upaya 100 penyidik yang dikerahkan."

    Tidak ada indikasi pada hari Minggu bahwa permata mahkota Prancis yang dicuri telah ditemukan.

    Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, mengucapkan selamat kepada polisi atas kemajuan mereka, dan menambahkan bahwa penyelidikan harus dilanjutkan "sesuai dengan kerahasiaan peradilan."

    (ahm)
    Komentar
    Additional JS