Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Istimewa Konflik Timur Tengah Spesial

    Pertama sejak Perang 7 Oktober 2023, Warga Gaza di Luar Negeri Boleh Pulang Kampung - inews

    2 min read

     

    Pertama sejak Perang 7 Oktober 2023, Warga Gaza di Luar Negeri Boleh Pulang Kampung

    LAnton Suhartono
    Israel akan membuka perbatasan Rafah bagi penduduk Jalur Gaza yang berada di luar negeri untuk pulang (Foto: AP)

    ANKARA, iNews.id - Israel akan membuka perbatasan Rafah bagi penduduk Jalur Gaza yang berada di luar negeri sehingga bisa kembali ke kampung halaman mereka. Pemerintah negara Yahudi telah membicarakan persiapan pembukaan perbatasan dengan otoritas Mesir, meski waktu pastinya belum ditentukan.

    Jika terwujud, ini merupakan kali pertama perbatasan Rafah dibuka bagi warga Gaza yang hendak kembali sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.

    “Untuk pertama kali sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza yang meninggalkan Jalur Gaza dari Mesir akan diizinkan kembali ke Jalur Gaza,” demikian laporan stasiun radio Israel, Army Radio, dikutip Sabtu (11/10/2025).

    Dilaporkan pula, pemulangan warga Gaza hanya bisa dimulai setelah kesepakatan mengenai mekanisme atau pengaturannya, termasuk persyaratan, ruang lingkup kerja, dan proses lainnya, ditandatangani dengan Mesir.

    Menurut laporan tersebut, pembukaan perbatasan Rafah bagi masuknya warga Gaza tercantum dalam lampiran kesepakatan gencatan senjata, bagian pertama dari rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

    Selain kepulangan, Israel juga mengizinkan warga meninggalkan Jalur Gaza menuju Mesir melalui perlintasan Rafah. Mekanisme yang digunakan sama seperti perjanjian Januari 2025 yang diberlakukan di bawah pengawasan dan inspeksi misi Uni Namun setelah ini, tidak ada lagi pembatasan bagi warga Gaza untuk meninggalkan wilayah mereka menuju Mesir.

    Perjanjian Januari 2025

    Pada Januari 2025, Israel mengizinkan pasien, korban luka, serta pendamping mereka untuk meninggalkan Jalur Gaza dengan berkoordinasi dengan PBB dan organisasi internasional. Namun beberapa pasien tetap dicegah keluar Gaza dengan alasan keamanan meski kondisi mereka sangat parah.

    Selain warga, bantuan kemanusiaan juga akan memasuki Gaza melalui Rafah. Sebanyak 600 truk bantuan akan masuk setiap hari dengan pengawasan PBB, organisasi internasional terakreditasi, serta pihak swasta.

    Truk-truk tersebut akan mengirim makanan, pasokan medis, bahan baku tempat tinggal, bahan bakar, serta  gas untuk memasak.

    Perjanjian tersebut juga menetapkan bahwa konvoi akan diizinkan untuk melakukan perjalanan bebas dari Gaza selatan ke utara menggunakan dua rute utama: Jalan Salah Al Din di timur dan Jalan Al Rashid di barat.

    Editor : Anton Suhartono
    Komentar
    Additional JS