Olret – Setelah dihujat habis-habisan karena video "guling-guling" di tanah, Dosen UIN Malang Muhammad Imam Muslimin (Yai mim) akhirnya buka suara, dan kebenaran yang ia sampaikan sukses membalikkan seluruh narasi publik.

Jauh dari citra "dosen kekanak-kanakan" atau playing victim, Yaimim mengungkap dirinya adalah korban fitnah berlapis yang berakar dari sengketa tanah dan ancaman non-fisik.

Bukan Iri, Tapi Akses Jalan Ditutup Paksa

Solusi Damai Dosen UIN Malang

Masalah utama ternyata adalah sengketa tanah dan parkir. Tuduhan bahwa Yaimim iri pada bisnis rental mobil tetangganya, Sahara dan Sopian, adalah kebohongan.

Faktanya, Sahara dan Sopian secara ilegal menggunakan badan jalan umum dan lahan kosong tepat di depan rumah Yaimim untuk memarkir ratusan mobil rental mereka.

Tindakan ini secara langsung menghalangi akses keluar masuk mobil Yaimim. Konflik ini adalah upaya Yaimim mempertahankan haknya atas akses jalan, bukan karena cemburu.

Tuduhan Pencabulan: Berawal dari Celana Pendek dan Niat Jahat

Dramatisasi Dosen UIN Malang Vs Tetangga

Tuduhan serius tentang pencabulan yang disebarkan Sahara di depan mahasiswa Yaimim terbukti hanyalah kesalahpahaman yang disengaja.

Kejadian bermula saat istri Yaimim pergi haji. Yaimim yang berada di rumah pribadi sedang mencuci pakaian di lantai tiga, dan hanya mengenakan celana pendek.

Sahara tiba-tiba naik ke lantai tiga. Begitu melihat Yaimim, Sahara langsung berteriak "cabul!". Yaimim segera lari menghindar karena takut fitnah, menyadari ini adalah upaya Sahara untuk menjebaknya di tengah kondisi ia seorang diri di rumah.

Mahasiswa Berjoget Bukan Provokasi, Tapi Respons Kekesalan

Kisah Pilu Yai Mim Dosen UIN Malang

Aksi mahasiswa Yaimim yang direkam Sahara dan dif framing sebagai "provokasi penyerbuan" ke garasi rental juga memiliki cerita berbeda.

Mahasiswa saat itu sedang kuliah di rumah Yai mim. Selama perkuliahan, Sopian dan Sahara justru memutar musik dangdut dengan volume sangat keras, sengaja mengganggu proses belajar-mengajar.

Mahasiswa, alih-alih marah, memilih untuk berjoget spontan sebagai bentuk respons kekesalan dan merespons gangguan tersebut. Sahara-lah yang merekam dan memutarbalikkan fakta sebagai tindakan provokasi yang diperintahkan Yaimim.

Alasan Guling-guling: Taktik Melawan Santet

Kisah Pilu Yai Mim Dosen UIN Malang

Puncak dari semua klarifikasi adalah alasan di balik video viral yang membuatnya dihujat: aksi jatuh dan guling-guling di tanah.

Yaimim menjelaskan bahwa tindakannya itu adalah taktik psikologis. Ia mengaku telah diancam akan disantet yang disebut dapat menyebabkannya stroke.

Daripada menunggu santet itu benar-benar menyerang, Yaimim memilih melakukan hal yang mereka harapkan terjadi. Dengan berpura-pura jatuh dan berakting seperti sakit, ia bertujuan memecah konsentrasi dan energi negatif lawan.

Ini adalah siasat kepasrahan dan perlawanan non-konvensional yang justru memicu kegaduhan digital.

Klarifikasi ini sukses mengembalikan dukungan publik kepada Yaimim. Ia yang semula dihujat kini dibela sebagai korban ketidakadilan, menyoroti betapa rentannya seseorang menjadi korban framing dan fitnah digital yang berakar dari konflik material.