Prabowo Sebut Kebijakan Tarif Trump Jadi "Wake Up Call" bagi Indonesia - Kompas
Prabowo Sebut Kebijakan Tarif Trump Jadi "Wake Up Call" bagi Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi wake-up call alias peringatan bagi Indonesia.
Menurutnya, kebijakan itu menjadi pesan bahwa Indonesia tidak boleh bergantung pada satu negara sebagai pasar.
"Pemerintah Amerika memulai kampanye tarif mereka. Jadi, menurut saya, bagi kami, itu merupakan sebuah wake-up call," kata Prabowo dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam.
Kepala Negara mengaku mengerti sudut pandang Trump hingga mengambil kebijakan tarif.
Trump, menurut dia, berupaya melindungi negaranya ketika AS dijadikan sebagai pasar oleh negara lain.
Di sisi lain, negara-negara tersebut menerapkan syarat sulit bagi barang-barang AS untuk masuk ke pasar domestiknya.
"Maksud saya, Amerika tidak bisa begitu, kan? Maksud saya, seluruh dunia menganggap Amerika sebagai pasar yang bagus. Dan di sisi lain, mereka juga tidak membuka pasar mereka untuk barang-barang Amerika. Jadi, maksud saya, adalah tugas setiap pemimpin untuk berusaha melindungi rakyatnya," ucap Prabowo.
"Kalau kita hanya terlibat perang tarif, sampai di mana batasnya, kan? Tapi bagi kami, ini seperti peringatan," imbuh dia.
Karena kejadian itu, Prabowo berbicara dengan para jajarannya di pemerintahan bahwa Indonesia harus lebih efisien, lebih berani, dan tidak selalu bergantung pada pasar yang mudah.
Ia pun mengakui bahwa penandatanganan perjanjian ekonomi komprehensif atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA) menjadi sebuah terobosan ketika Trump mengambil kebijakan tarif.
Menurut Prabowo, perjanjian semacam itu, diperlukan untuk membuka akses pasar yang lebih luas dengan manfaat saling menguntungkan.
Kepala Negara menyatakan bahwa Indonesia akan berupaya mencapai perjanjian ekonomi komprehensif semacam itu dengan negara lain.
"Dan itulah mengapa sekarang kita memiliki CEPA dengan Uni Eropa. Saya juga menyaksikan penandatanganan CEPA dengan Kanada. Dan saya pikir kita semakin berusaha untuk mencapai perjanjian semacam ini dengan sebagian besar pasar, dengan Amerika Latin, dengan RCEP, dan CPTPP, dan sebagainya," kata Prabowo.