Presiden Lebanon Perintahkan Militer Hadapi Serangan Brutal Israel - SINDOnews
3 min read
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Hadapi Serangan Brutal Israel
Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:30 WIB
Presiden Lebanon Joseph Aoun. Foto/flickr
A
A
A
BEIRUT - Presiden Lebanon Joseph Aoun mengeluarkan arahan tegas kepada Panglima Angkatan Darat, menuntut militer "menghadapi setiap serangan Israel ke wilayah selatan yang telah dibebaskan" guna mempertahankan tanah air dan keselamatan warga negara.
Perintah Joseph Aoun kepada Panglima Angkatan Darat Rudolf Hekal muncul segera setelah pelanggaran terang-terangan dan mematikan yang dilakukan Israel terhadap kedaulatan Lebanon: pembunuhan seorang pegawai pemerintah kota di kota Bleyda dalam serangan darat Israel yang diiringi oleh jip militer.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Ibrahim Salameh, ditembak mati saat tertidur di dalam gedung pemerintah kota.
Perintah Joseph Aoun kepada Panglima Angkatan Darat Rudolf Hekal muncul segera setelah pelanggaran terang-terangan dan mematikan yang dilakukan Israel terhadap kedaulatan Lebanon: pembunuhan seorang pegawai pemerintah kota di kota Bleyda dalam serangan darat Israel yang diiringi oleh jip militer.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Ibrahim Salameh, ditembak mati saat tertidur di dalam gedung pemerintah kota.
Kecaman Presiden
Presiden Aoun mengutuk pembunuhan tersebut sebagai bagian dari "praktik agresif Israel terhadap warga sipil."
Ia dengan tegas mencatat serangan itu terjadi tak lama setelah pertemuan Mekanisme Pemantauan Penghentian Permusuhan, yang menandakan penghinaan yang jelas terhadap proses diplomatik.
Ia lebih lanjut menuntut agar mekanisme pemantauan gencatan senjata bergerak lebih dari sekadar mendokumentasikan fakta di lapangan.
Israel harus secara aktif menekan Israel untuk mengakhiri pelanggaran kedaulatan Lebanon secara definitif.
Serangan Udara dan Serangan Darat Bersamaan
Sejalan dengan operasi darat yang mematikan ini, pendudukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan pegunungan di sekitar desa Al-Jarmak dan Al-Mahmoudiya, disertai dengan pengintaian udara intensif dari pesawat tempur dan drone.
Laporan menunjukkan lebih dari 10 rudal Israel menghantam wilayah antara Al-Jarmak dan Al-Aishiya, menggarisbawahi parahnya eskalasi udara di samping pelanggaran darat.
Konsensus Politik tentang Konfrontasi
Seruan tegas Presiden untuk bertindak telah dipuji kekuatan politik besar, termasuk Hizbullah, yang mengutuk keras "kejahatan" Bleyda dan "menghargai posisi Presiden Republik dalam meminta Tentara Lebanon untuk menghadapi serangan Israel."
Menggemakan beratnya krisis, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menegaskan insiden tersebut "melebihi pelanggaran Israel terhadap kedaulatan nasional Lebanon dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa," menekankan tindakan tersebut merupakan "agresi terhadap Lebanon yang tidak dapat dikekang hanya dengan kecaman."
Berri menekankan situasi saat ini menuntut persatuan nasional untuk mendukung sikap Presiden.
Militer Lebanon Menolak Dalih Israel
Komando militer Lebanon, pada bagiannya, menegaskan bahwa tindakan di Bleyda merupakan "tindakan kriminal dan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan" dan Perjanjian Penghentian Permusuhan.
Militer Lebanon secara tegas menolak "dalih yang batal dan tidak berdasar" Israel sebagai rekayasa yang hanya dimaksudkan untuk membenarkan pelanggaran yang sedang berlangsung, dan mendesak mekanisme pemantauan untuk menghentikan "pelanggaran berlarut-larut" Israel.
Respons politik yang terpadu, yang berpusat pada arahan Presiden Aoun untuk secara aktif menangkal serangan darat Israel, menggarisbawahi sikap nasional yang kritis dan terpadu terhadap eskalasi agresi dan pelanggaran terus-menerus terhadap wilayah Lebanon.
Baca juga: Pejuang Palestina Serang Tentara Israel yang Robohkan Terowongan Gaza
(sya)