PBB Murka PM Israel Perintahkan Militer Serang Gaza Meski Gencatan Senjata - SINDOnews
1 min read
PBB Murka PM Israel Perintahkan Militer Serang Gaza Meski Gencatan Senjata
Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:45 WIB
Juru bicara PBB Stephane Dujarric. Foto/un missions
A
A
A
NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinannya atas laporan terbaru tentang perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melancarkan serangan di Jalur Gaza meskipun ada perjanjian gencatan senjata. Serangan Israel menewaskan banyak warga Palestina.
"Saya baru saja melihat laporan pers ketika Anda datang. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa laporan-laporan itu sangat memprihatinkan," ungkap juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers.
Dia mengaku tidak mengetahui apakah staf PBB di lapangan telah diperingatkan sebelumnya.
"Kami tidak ingin situasi ini terhambat. Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam gencatan senjata untuk mematuhi gencatan senjata. Kami tidak ingin warga sipil dibom lagi. Kami tidak ingin operasi kami dikecam lagi," tegasnya.
Pernyataan Dujarric muncul menyusul laporan yang mengutip kantor perdana menteri Israel bahwa Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan tentara melakukan serangan dahsyat di Jalur Gaza, menuduh Hamas melanggar gencatan senjata.
Gencatan senjata telah berlaku di wilayah kantong tersebut sejak 10 Oktober di bawah rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump.
Fase pertama kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Israel telah menewaskan lebih dari 68.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023, dan menghancurkan wilayah kantong tersebut hingga rata dengan tanah.
Baca juga: Israel Kembali Serang Gaza, Banyak Warga Palestina Tewas dan Terluka
"Saya baru saja melihat laporan pers ketika Anda datang. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa laporan-laporan itu sangat memprihatinkan," ungkap juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers.
Dia mengaku tidak mengetahui apakah staf PBB di lapangan telah diperingatkan sebelumnya.
"Kami tidak ingin situasi ini terhambat. Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam gencatan senjata untuk mematuhi gencatan senjata. Kami tidak ingin warga sipil dibom lagi. Kami tidak ingin operasi kami dikecam lagi," tegasnya.
Pernyataan Dujarric muncul menyusul laporan yang mengutip kantor perdana menteri Israel bahwa Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan tentara melakukan serangan dahsyat di Jalur Gaza, menuduh Hamas melanggar gencatan senjata.
Gencatan senjata telah berlaku di wilayah kantong tersebut sejak 10 Oktober di bawah rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump.
Fase pertama kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Israel telah menewaskan lebih dari 68.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023, dan menghancurkan wilayah kantong tersebut hingga rata dengan tanah.
Baca juga: Israel Kembali Serang Gaza, Banyak Warga Palestina Tewas dan Terluka
(sya)