Usai Ancam Hapus Moskow dari Peta, Negara NATO Beri Klarifikasi - SINDOnews
2 min read
Usai Ancam Hapus Moskow dari Peta, Negara NATO Beri Klarifikasi
Jum'at, 31 Oktober 2025 - 06:48 WIB
Belgia, salah satu negara NATO, memberikan klarifikasi setelah mengancam akan menghapus Moskow dari peta jika rudal Rusia menyerang Brussels. Foto/Atlantic Council
A
A
A
BRUSSELS - Menteri Pertahanan (Menhan) Belgia Theo Francken telah mengklarifikasi pernyataan ancamannya bahwa NATO akan menghapus Moskow dari peta jika rudal Rusia menyerang Brussels. Menurutnya, pernyataan tersebut dibuat dalam konteks prinsip pencegahan aliansi.
Rusia mengecam ancaman Menhan negara NATO tersebut sebagai retorika yang tidak bertanggung jawab dan sebagai contoh "psikosis militer".
Francken mengunggah komentar klarifikasinya pada hari Kamis di media sosial. Dia juga membagikan tangkapan layar unggahan di X oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang mengejeknya secara daring dan memberi selamat kepada Rusia atas keberhasilan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir; Poseidon.
Baca Juga: Negara NATO Ancam Hapus Moskow dari Peta, Begini Respons Rusia
Dalam unggahannya, Francken mengatakan, "NATO tidak sedang berperang dengan Rusia dan tidak ingin berperang."
Dia menegaskan menyebut blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut menurut definisinya, merupakan aliansi pertahanan.
Dia menambahkan bahwa prinsip "serangan balik" NATO telah tak terbantahkan selama 76 tahun dan menjadi fondasi postur pencegahan aliansi.
"Itulah yang saya maksud dalam wawancara itu, dan saya tidak akan menarik kembali sepatah kata pun," tulisnya," seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (31/10/2025).
Klarifikasi Francken menyusul pernyataan yang dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan media Belgia, De Morgen, awal pekan ini. Dalam wawancara itu, dia menepis kekhawatiran bahwa memasok rudal Tomahawk buatan AS ke Ukraina dapat memicu konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Dia berargumen bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir karena NATO dapat menghapus Moskow dari peta, dan menambahkan bahwa serangan apa pun terhadap Brussels akan membuat ibu kota Rusia rata dengan tanah.
"Jika Putin meluncurkan rudal ke Brussel, kami akan menghapus Moskow dari peta," katanya.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Aleksandr Grushko kemudian menggambarkan pernyataan Francken sebagai gambaran khas "atmosfer psikosis militer" di Eropa Barat, sementara Kedutaan Besar Rusia di Belgia menyebutnya "absurd dan tidak sesuai kenyataan".
Moskow telah mencirikan perang Rusia-Ukraina sebagai perang proksi NATO melawan Rusia, dengan alasan bahwa pengiriman senjata Barat hanya akan memperpanjang permusuhan alih-alih mengubah hasilnya.
Rusia mengecam ancaman Menhan negara NATO tersebut sebagai retorika yang tidak bertanggung jawab dan sebagai contoh "psikosis militer".
Francken mengunggah komentar klarifikasinya pada hari Kamis di media sosial. Dia juga membagikan tangkapan layar unggahan di X oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang mengejeknya secara daring dan memberi selamat kepada Rusia atas keberhasilan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir; Poseidon.
Baca Juga: Negara NATO Ancam Hapus Moskow dari Peta, Begini Respons Rusia
Dalam unggahannya, Francken mengatakan, "NATO tidak sedang berperang dengan Rusia dan tidak ingin berperang."
Dia menegaskan menyebut blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut menurut definisinya, merupakan aliansi pertahanan.
Dia menambahkan bahwa prinsip "serangan balik" NATO telah tak terbantahkan selama 76 tahun dan menjadi fondasi postur pencegahan aliansi.
"Itulah yang saya maksud dalam wawancara itu, dan saya tidak akan menarik kembali sepatah kata pun," tulisnya," seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (31/10/2025).
Klarifikasi Francken menyusul pernyataan yang dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan media Belgia, De Morgen, awal pekan ini. Dalam wawancara itu, dia menepis kekhawatiran bahwa memasok rudal Tomahawk buatan AS ke Ukraina dapat memicu konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Dia berargumen bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir karena NATO dapat menghapus Moskow dari peta, dan menambahkan bahwa serangan apa pun terhadap Brussels akan membuat ibu kota Rusia rata dengan tanah.
"Jika Putin meluncurkan rudal ke Brussel, kami akan menghapus Moskow dari peta," katanya.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Aleksandr Grushko kemudian menggambarkan pernyataan Francken sebagai gambaran khas "atmosfer psikosis militer" di Eropa Barat, sementara Kedutaan Besar Rusia di Belgia menyebutnya "absurd dan tidak sesuai kenyataan".
Moskow telah mencirikan perang Rusia-Ukraina sebagai perang proksi NATO melawan Rusia, dengan alasan bahwa pengiriman senjata Barat hanya akan memperpanjang permusuhan alih-alih mengubah hasilnya.
(mas)