Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Makan Bergizi Gratis Spesial Sumbawa

    Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan Ikan - Kompas

    7 min read

     

    Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan Ikan

    Kompas.com, 15 Oktober 2025, 08:40 WIB


    Lihat Foto
    Siswa Santap Menu MBG tapi Tak Suka Makan Ikan di SMPN 1 Sumbawa Siswa Santap Menu MBG tapi Tak Suka Makan Ikan di SMPN 1 Sumbawa

    SUMBAWA, KOMPAS.com - Satu per satu siswa mulai datang mengambil ompreng Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di samping lorong masuk SMPN 1 Sumbawa, NTB.

    Lorong yang berada di samping ruang guru itu dipenuhi dengan piala prestasi siswa.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Sementara para guru sudah menanti siswa yang mengambil MBG dengan suka cita.

    Siswa tampak bersemangat membawa alat makan yang sudah diikat rapi menggunakan tali rapiah.

    Madagaskar Makin Kacau! Presiden Kabur, Militer Ambil Alih Pemerintahan

    Meski menaiki tangga di lantai dua, anak-anak tersebut ringan menenteng alat makan MBG.

    Setibanya di dalam kelas, siswa yang bertugas membagikan kotak makan kepada satu per satu siswa.

    Guru tampak mengawasi siswa agar semua dapat jatah makanan yang sama.

    Saat waktu menunjukan pukul 10.00 Wita, para siswa dipersilahkan menyantap MBG.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kebetulan hari ini menunya ikan kuah kuning, tempe, tumis terong dan pisang.

    Program Makan Bergizi (MBG) yang bertujuan meningkatkan asupan nutrisi siswa di SMPN 1 Sumbawa menghadapi tantangan tak terduga.

    Ternyata menu ikan, yang diharapkan menjadi sumber protein utama, justru kurang diminati sebagian besar siswa.

    "Awalnya kami senang ada program MBG ini, tapi lama-lama bosan karena sering menunya ikan," keluh Ghea, seorang siswi kelas VIII SMPN 1 Sumbawa saat ditemui Selasa (14/10/2025).

    "Pokoknya semua jenis ikan dimasak apapun saya tidak suka, jadi saya tidak makan ikannya, terus kasih aja ke teman yang suka," imbuh Gea.

    Siswa Santap Menu MBG tapi Tak Suka Makan Ikan di SMPN 1 Sumbawa
    Lihat Foto

    Keluhan serupa juga datang dari siswa lainnya.

    “Saya tidak suka ikan yang dimasak kuah, kalau digoreng saya makan. Jadi, saya juga berikan ke teman,” kata Anisa, teman sekelas Gea.

    Hal yang sama juga disampaikan Dabira.

    "Saya lebih suka kalau menunya variasi, tidak hanya ikan dan ayam tapi bisa udang juga," ujar Dabira.

    Menurutnya, selama satu bulan ini belum pernah menu udang.

    "Mungkin sesekali diganti udang atau daging, biar tidak jenuh dan bosan. Sehingga makanan tidak mubazir," sebut Dabira.

    Sementara, M Rizki Ramadhan tampak menikmati menu ikan kuning atau istilah khas kuliner Sumbawa disebut singang.

    “Saya suka makan ikan, mau masak apapun. Terima kasih pak Presiden Prabowo menu MBG ini enak,” kata Rizki.

    Kondisi siswa yang tak suka makan ikan membuat para guru memiliki tugas tambahan.

    Selain mengawasi pelaksanaan program, mereka juga harus memantau siswa agar tetap menghabiskan makanan yang disediakan atau jika tak suka dengan satu menu maka bisa tidak dimakan asal yang lain harus dimakan.

    Selain itu, juga memastikan anak tetap segar setelah makan.

    "Kami memahami keluhan siswa, tapi program ini penting untuk meningkatkan gizi mereka," jelas Ibu Ani, salah seorang guru yang terlibat dalam program MBG.

    "Kami biasanya harus ekstra berikan motivasi setelah siswa makan MBG, karena biasanya anak-anak mengantuk usai makan," kata Ani.

    Pihak sekolah sendiri mengakui adanya masalah ini. Apapun itu menunya, biar pun tidak enak, iya dimakan. Karena ini pemberian dari pemerintah, diharapkan untuk tetap dimakan.

    “Anak-anak mau makan sesuai selera, biasanya tidak suka ikan laut. Banyak yang tidak suka makan ikan.

    “Saya terus motivasi pada anak-anak agar mau makan ikan, meski tak mudah dan butuh proses,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Sumbawa, Wisnu Pujanadi.

    Ia mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak penyedia makanan untuk mencari alternatif menu yang lebih bervariasi.

    Tantangan Guru Koordinator MBG

    Di SMPN 1 Sumbawa ada 5 guru yang ditugaskan untuk menyambut, mengatur, dan memberikan pengumuman kepada anak-anak agar menggunakan waktu 5 menit untuk di sela mata pelajaran digunakan untuk menyantap MBG.

    Guru yang memiliki koordinator MBG memang ada tugas tambahan, memastikan anak makan dan alat makan terkumpul.

    “Pernah kemarin hilang satu alat makan, dan guru-guru koordinator panik mencarinya,” katanya.

    Ia mengatakan insentif bagi guru koordinator MBG belum ada dari sekolah. Harapan kedepan ada regulasi lanjutan bahwa insentif diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

    “Semoga ada regulasinya, atau ada insentif dari pemerintah pusat untuk guru koordinator MBG. Karena tugasnya cukup banyak,” kata Wahyu.

    Ia menjelaskan guru koordinator MBG yang bertugas menunggu alat makan diambil lagi dari petugas SPPG sampai pulang lebih lama dari guru yang lain.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa, Budi Prasetiyo, mengakui adanya sejumlah tantangan dalam implementasi program MBG.

    Salah satunya adalah pemenuhan gizi seimbang bagi para siswa.

    "Kami menyadari, masih banyak yang perlu diperbaiki dalam program ini. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan variasi menu yang disajikan, agar sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak," ujar Budi Prasetiyo Selasa (14/10/2025).

    Ia menambahkan, pemerintah daerah juga akan menggandeng ahli gizi untuk menyusun menu yang lebih sehat dan bergizi, serta memberikan pelatihan kepada para juru masak di dapur-dapur SPPG penyedia MBG.

    Fokus pada Bahan Baku Lokal

    Selain itu, pemerintah daerah juga berupaya untuk meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dalam program MBG.

    Hal ini bertujuan untuk mendukung petani dan peternak lokal, serta memastikan kualitas dan kesegaran bahan makanan yang disajikan.

    "Kami akan terus mendorong petani dan peternak lokal untuk meningkatkan produksi mereka, agar dapat memenuhi kebutuhan bahan baku untuk program MBG. Kami juga akan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kualitas bahan makanan yang digunakan," tegas Budi.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang
    Komentar
    Additional JS