Purbaya Janji Orang Indonesia Kaya Bareng-bareng, Syaratnya... - tvOnenews.com
Purbaya Janji Orang Indonesia Kaya Bareng-bareng, Syaratnya...
- Reporter :
Jakarta, tvOnenews.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan arah besar kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengatakan pemerintah bertekad mempermudah rakyat Indonesia untuk mendapat penghasilan tinggi dan mencapai kemakmuran bersama, melalui strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Purbaya, kunci utama menuju kemakmuran tersebut adalah mendorong laju pertumbuhan ekonomi ke level potensialnya, yakni di atas 6 persen, angka yang belum pernah tercapai dalam sepuluh tahun terakhir.
“Jadi anda enggak usah takut kita tumbuh terlalu cepat sekarang, justru kita harus tumbuh lebih cepat supaya kita semua bisa kaya bersama,” ujar Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Ia menjelaskan percepatan pertumbuhan ekonomi akan membuka peluang penciptaan lapangan kerja formal secara besar-besaran, sehingga masyarakat makin mudah memperoleh penghasilan.
“Nanti kan ke depan gampang cari duit lagi, kira-kira gitu. Jadi ini kan mendorong semuanya. Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah membuat semuanya orang senang, sekaligus menaikkan pendapatan pajak saya, memperbaiki juga tax ratio saya,” tegasnya.
Purbaya menyebut ambisi besar Presiden Prabowo Subianto untuk membawa perekonomian Indonesia tumbuh cepat hingga 8 persen per tahun merupakan refleksi dari tekad pemerintah mewujudkan kesejahteraan merata.
Selama satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stagnan di kisaran 5 persen. Padahal, menurut Purbaya, potensi ekonomi Indonesia jauh lebih tinggi dari angka itu.
Pertumbuhan yang terbatas selama ini terbukti belum mampu menciptakan lapangan kerja formal yang dapat menyejahterakan rakyat.
“Itu enggak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja tiap tahun dan sekarang 5% kenapa penganggurannya turun? karena pekerjanya informal kan, desain ekonomi enggak seperti itu,” jelas Purbaya.
Purbaya menegaskan, pemerintahan saat ini tengah menggerakkan seluruh instrumen ekonomi nasional, mulai dari kebijakan fiskal, moneter, hingga peran sektor swasta, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Tujuannya yakni menciptakan lapangan kerja berkualitas di sektor formal, yang mampu memberikan pendapatan stabil dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Kita enggak mau warga negara Indonesia kerja di informal. Kalau bisa semua kaya di sektor formal, jadi kita harus ciptakan pertumbuhan yang cepat,” ujarnya.
Purbaya juga menyinggung soal inflasi. Ia menjelaskan bahwa tekanan inflasi yang terjadi selama ini bukan disebabkan oleh permintaan yang tinggi akibat pertumbuhan ekonomi cepat, melainkan karena biaya ekonomi (cost-push inflation) yang masih besar.
“Demand pull inflation tidak akan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi anda di bawah laju pertumbuhan potensialnya, Indonesia berapa? kalau kata orang-orang 5%, kalau saya enggak,” ungkapnya.
Purbaya memaparkan bahwa hasil perhitungan terkini menunjukkan pertumbuhan potensial (potential growth) ekonomi Indonesia berada di kisaran 6,7 persen.
Dengan mencapai angka itu, Indonesia diyakini mampu menyerap tenaga kerja baru di sektor formal secara efektif dan berkelanjutan.
“Harus tumbuh di situ, 6,7% minimal untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja di sektor formal. Jadi saya bukan bicara tenaga kerja yang kurang terjamin, kita ngomong yang sektor formal yang terjamin masa depannya kaya gitu,” ujarnya.