Ribuan Alumni Pesantren se-Jabodetabek akan Demo di Trans7 Hari Ini | Republika Online
Ribuan Alumni Pesantren se-Jabodetabek akan Demo di Trans7 Hari Ini | Republika Online
PWNU DKI Jakarta pastikan aksi tetap tertib dan tidak melibatkan santri aktif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik dugaan penghinaan terhadap kiai dan tradisi pesantren dalam salah satu tayangan Trans7 masih berlanjut, meskipun pihak yang bersangkutan telah menyampaikan permintaan maaf. Ribuan alumni pesantren se-Jabodetabek akan menggelar aksi demonstrasi damai di depan Gedung Trans7 pada Rabu (15/10/2025) pukul 09.00 WIB.
Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH Lukman Hakim, mengatakan aksi damai tersebut tidak akan melibatkan santri yang masih aktif karena dikhawatirkan mengganggu proses belajar mengajar.
“Ini aksi damai. Massanya sekitar 3.000 sampai 5.000 orang se-Jabodetabek. Kita akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujar Kiai Lukman kepada Republika.co.id usai melakukan rapat koordinasi di Kantor PWNU DKI Jakarta, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (14/10/2025).
Ia menegaskan, aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan sekaligus peringatan agar media tidak lagi merendahkan martabat pesantren dan para kiai.
“Tuntutan yang kami inginkan adalah agar ini menjadi pelajaran bagi dunia media untuk tidak mengulangi atau mendiskriminasi pesantren, apalagi para guru-guru mulia,” ucapnya.
Kiai Lukman juga menegaskan tradisi pesantren tidak bisa dinilai hanya dari luar, karena setiap pesantren memiliki ciri khas dan tradisi tersendiri yang harus dihormati.
Sponsored
“Jangan hanya melihat dari luar, karena pesantren punya tradisi sendiri di setiap ciri khasnya,” katanya.
Aksi ini tidak hanya akan diikuti oleh alumni pondok pesantren, tetapi juga melibatkan pengurus PWNU DKI Jakarta, pengurus ranting dan MWC NU, serta pengurus cabang NU se-DKI Jakarta.
Panitia aksi telah menetapkan aturan pakaian bagi peserta. Massa aksi akan serempak mengenakan baju putih dengan bawahan gelap.
Selain menggelar aksi demonstrasi, PWNU DKI Jakarta juga menyatakan akan menempuh langkah hukum melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) NU untuk menelusuri dugaan kriminalisasi terhadap pesantren.
“Kami sedang mendalami apakah ada pihak tertentu yang sengaja menyudutkan pesantren. Ini akan ditelusuri melalui jalur hukum,” jelas Kiai Lukman.
Menurutnya, kejadian seperti ini bukan yang pertama kali. Ia berharap Presiden dan pemerintah turun tangan untuk menindaklanjuti persoalan ini secara serius.
“Kita akan menelusuri siapa sebenarnya di balik kejadian ini,” ujarnya.
Advertisements
general_URL_gpt_producer-20250813-12:25
arrow_forward_ios
Baca selengkapnya
Youve reached the end