Tim 9 Desak Erick Thohir Mundur dari Kepemimpinan MES - Indonesiainside
Tim 9 Desak Erick Thohir Mundur dari Kepemimpinan MES - Indonesiainside.id
Para pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam sebuah acara. Dok. MES
Indonesiainside.id – Sembilan tokoh senior dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) meminta Erick Thohir untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum organisasi tersebut. Mereka juga mendesak agar segera digelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) guna memilih pimpinan baru.
Menurut Prof. Babun Suharto, inisiator “Tim 9 Penyelamat MES”, kepemimpinan Erick Thohir yang terpilih pada 2023 dinilai gagal memajukan organisasi yang menaungi pelaku ekonomi syariah itu.
“Selama dua tahun terakhir, kepengurusan di bawah Erick Thohir tidak berjalan. Kondisi ini sangat merugikan dan berisiko bagi keberlangsungan organisasi,” ujar Babun di Jakarta, Senin (13/10).
Ia menjelaskan, sejak Munas 2023, struktur kepengurusan definitif belum terbentuk sesuai dengan ketentuan AD/ART. Hingga kini, MES hanya dijalankan oleh pengurus sementara tanpa kejelasan masa jabatan.
“Akibatnya, posisi MES di tingkat internasional merosot tajam dan tidak lagi diperhitungkan,” tegasnya.
Berdasarkan data internal, Babun menyebutkan tingkat keaktifan organisasi menurun signifikan: hanya 67 persen pengurus wilayah (PW) yang masih aktif, sementara pengurus daerah (PD) tinggal 49 persen, dan pengurus wilayah khusus (PWK) hanya tersisa 13 persen.
“Artinya, semangat di tingkat bawah masih kuat, tetapi terhambat oleh stagnasi kepemimpinan pusat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Babun menyampaikan bahwa sejumlah PW, PD, dan PWK MES di berbagai negara telah memberikan ultimatum sejak Mei 2024, menuntut pelaksanaan munaslub karena Erick Thohir gagal membentuk kepengurusan dalam waktu 30 hari.
Untuk mengatasi kebuntuan tersebut, para tokoh MES telah meminta arahan dari mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina MES, KH Ma’ruf Amin.
“Langkah ini bukan sekadar urusan administratif, tetapi upaya penyelamatan organisasi agar memiliki legitimasi penuh,” ujar Babun.
Tim 9 Penyelamat MES sendiri terdiri atas sembilan tokoh syariah dari berbagai daerah di Indonesia, yakni:
Prof. Babun Suharto (PD MES Jember), Djafar Muhtar Asiari (PW MES Gorontalo), Heru Hidayat (PW MES Kalimantan Tengah), Pinto Wahyudi (PW MES Bali), Awaludin Razab (PW MES Kalimantan Barat), M. Irkham Fukhurudin (PD MES Kendal), Harry Maksum (PW MES Jawa Barat), Evan Setiawan (PW MES Bengkulu), dan Ahmad Wira (PW MES Sumatra Barat).
Babun menegaskan bahwa langkah Tim 9 bukanlah bentuk perlawanan politik terhadap Erick Thohir, melainkan upaya untuk mengakhiri kevakuman organisasi.
“MES seharusnya menjadi penggerak utama ekonomi syariah nasional, penghubung antara ulama, pengusaha, dan regulator. Namun dalam dua tahun terakhir, peran itu nyaris hilang. Saat dunia bergerak menuju ekonomi halal, Indonesia seharusnya menjadi pemain utama, bukan penonton,” pungkasnya.(Nto)