Usai Robohnya Mushala Pesantren Al Khoziny, Kemenag: Kita Istighosah Dulu | Republika Online
Usai Robohnya Mushala Pesantren Al Khoziny, Kemenag: Kita Istighosah Dulu | Republika Online
Presiden memerintahkan adanya pemeriksaan bangunan pesantren di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama (Kemenag), Thobib Al-Asyhar mengajak seluruh pihak untuk terlebih dahulu mendoakan para korban dan melakukan istighatsah bersama. Hal ini disampaikan Thobib saat dimintai tanggapan terkait langkah konkret Kemenag pasca insiden tersebut.
“Kita doakan dulu para korban mas. Kita istighasah dulu ya,” ujar Thobib saat dihubungi Republika, Senin (6/10/2025).

Sponsored
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhaimin Iskandar dan kementerian terkait untuk segera memeriksa dan memperbaiki seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia. Langkah itu diambil setelah musibah di Ponpes Al-Khoziny yang menewaskan sedikitnya 60 orang santri dan warga sekitar, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.
Instruksi audit total ini dimaksudkan agar setiap pesantren memiliki kelayakan bangunan yang aman dan memenuhi standar keselamatan, mengingat banyaknya pondok yang dibangun secara swadaya tanpa pengawasan teknis dari pemerintah.
Meski belum memberikan penjelasan rinci terkait revisi izin pendirian pesantren, pernyataan Thobib menegaskan, Kemenag saat ini fokus pada aspek kemanusiaan dan spiritual.
Scroll untuk membaca
Kemenag sebelumnya juga menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi tersebut dan mengimbau seluruh pesantren meningkatkan kewaspadaan serta memastikan keamanan fasilitas ibadah dan asrama.
Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar mengimbau agar pembangunan pondok pesantren dan rumah ibadah dilakukan sesuai standar teknis bangunan.
“Kita semuanya harus melakukan upaya untuk pembangunan pondok pesantren. Pokoknya usahakan mendisiplinkan pembangunan-pembangunan, tidak boleh dilakukan sembarangan, harus memenuhi standar,” ujar Nasaruddin saat ditanya Republika usai melantik dewan hakim Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Kabupaten Wajo, Rabu (1/10/2025) malam.
Sementara itu, Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said mengatakan, kedepannya pihaknya berencana memfasilitasi pesantren dalam merancang pembangunan gedung dan sarana prasarana agar sesuai standar teknis bangunan.
“Jadi kami bercita-cita suatu waktu Kementerian Agama mencoba memfasilitasi pesantren yang ingin mendiskusikan desain bangunannya. Kira-kira bisa difasilitasi oleh Kemenag,” ujar Basnang kepada Republika dalam acara dialog media di acara MQK Internasional, Kabupaten Wajo, Jumat (2/10/2025).
Youve reached the end