Musim Banjir, Waspada Ular Masuk Rumah hingga Sembunyi di Kolong Mobil - Liputan6
Musim Banjir, Waspada Ular Masuk Rumah hingga Sembunyi di Kolong Mobil
Saat Musim Banjir, kewaspadaan terhadap ular masuk rumah hingga bersembunyi di kolong mobil jadi penting. Ketahui penyebab, risiko, dan cara mencegahnya agar keluarga tetap aman.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433915/original/029625500_1764907122-unnamed__26_.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan dan banjir seringkali membawa kekhawatiran baru bagi masyarakat, terutama terkait kemunculan ular di area pemukiman. Fenomena ini bukan tanpa alasan, sebab habitat alami ular yang terendam air memaksa mereka mencari tempat berlindung yang lebih tinggi dan kering. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap ular masuk rumah hingga bersembunyi di kolong mobil menjadi sangat penting bagi keselamatan keluarga.
Peningkatan kemunculan ular ini terjadi karena beberapa faktor, mulai dari habitat yang terendam, terseret arus banjir, hingga pencarian makanan dan kehangatan. Bahkan, musim hujan sering bertepatan dengan waktu menetasnya telur ular, seperti kobra, yang membuat anak-anak ular menyebar ke berbagai tempat. Memahami penyebab ini adalah langkah awal untuk melakukan pencegahan yang efektif.
Risiko gigitan ular berbisa yang dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian juga menjadi ancaman nyata yang harus diwaspadai. Melansir dari berbagai sumber, Jumat (5/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Fenomena Ular Saat Musim Banjir dan Pemicunya
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408267/original/070312300_1762767855-ular__2_.jpg)
Musim hujan dan banjir secara signifikan meningkatkan kemungkinan ular muncul di sekitar area pemukiman warga. Hal ini terjadi karena habitat asli ular, seperti lubang tanah, gorong-gorong, atau semak-semak, terendam air. Ular adalah hewan terestrial yang tidak dapat bertahan lama di dalam air, sehingga mereka akan mencari tempat yang lebih tinggi dan kering untuk bertahan hidup.
Selain itu, ular juga dapat terseret arus banjir yang deras dari daerah hulu atau habitat aslinya yang tergenang. Meskipun memiliki kemampuan berenang, ular kesulitan mengendalikan diri di arus air yang kuat. Kondisi ini seringkali membawa mereka hingga ke pemukiman warga yang lebih aman dari genangan air.
Perubahan suhu dan kelembapan saat musim hujan juga mendorong ular mencari tempat yang lebih hangat dan kering. Hewan pengerat seperti tikus, katak, dan serangga, yang merupakan mangsa utama ular, juga akan berpindah ke area yang lebih tinggi dan kering, termasuk rumah warga. Ini secara alami menarik ular untuk mengikuti sumber makanan tersebut.
Musim hujan seringkali bertepatan dengan waktu menetasnya telur ular, khususnya jenis kobra yang dikenal berbisa. Anak-anak ular yang baru menetas akan segera menyebar untuk mencari tempat aman, air, dan makanan. Ukuran tubuhnya yang kecil membuat mereka lebih mudah menyelinap masuk ke dalam rumah melalui celah-celah kecil yang tidak terduga.
Mengenali Jenis Ular Berbahaya dan Risiko Gigitannya
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408268/original/052403300_1762767948-ular_banjir.jpg)
Kehadiran ular saat musim banjir membawa risiko serius, terutama potensi gigitan ular berbisa yang dapat mengancam nyawa. Beberapa jenis ular sering ditemukan di pemukiman saat banjir, seperti ular sanca yang tidak berbisa namun ukurannya besar. Ada juga ular weling dengan bisa neurotoksin tinggi, bahkan lebih mematikan dari kobra.
Ular kobra jawa juga sering ditemukan di garasi atau pekarangan rumah dan mampu menyemburkan bisa. Jenis lain seperti ular kadut dan ular pipa umumnya tidak berbisa, tetapi gigitannya tetap bisa menimbulkan kepanikan. Penting untuk mengenali ciri-ciri ular yang mungkin muncul di sekitar lingkungan Anda.
Ular akan menggigit apabila merasa terancam atau terprovokasi, bahkan di dalam air sekalipun. Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kerusakan saraf, otot, dan sistem pembekuan darah yang parah. Komplikasi serius seperti kerusakan jaringan, gangguan pernapasan, kegagalan organ, hingga kematian bisa terjadi jika tidak ditangani dengan cepat.
Bahkan gigitan ular tidak berbisa pun dapat menimbulkan reaksi alergi dan infeksi yang memerlukan penanganan medis. Ular yang terbawa banjir cenderung stres dan kelaparan, sehingga tingkat agresivitasnya bisa lebih tinggi. Oleh karena itu, menjaga jarak dan tidak mencoba menangani ular sendiri adalah tindakan paling bijak.
Strategi Pencegahan Ular Masuk Rumah Saat Banjir
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428872/original/011298300_1764565700-Pasang_Kawat_Kasa_pada_Ventilasi_dan_Saluran_Air.jpg)
Mencegah ular masuk rumah saat musim banjir memerlukan kombinasi langkah proaktif dan perhatian terhadap detail lingkungan. Pastikan tidak ada retakan atau lubang pada bangunan rumah Anda, termasuk celah di pintu, teras kayu, lubang saluran air, hingga atap. Ular dapat menyelinap melalui celah yang sangat kecil, sehingga penutupan rapat sangat penting.
Pemasangan kawat kasa pada ventilasi dan saluran air juga efektif untuk menghalangi masuknya ular. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan rumah adalah kunci utama. Ular menyukai tempat persembunyian di tumpukan kayu, puing-puing, dan dedaunan yang rimbun.
Rapikan halaman luar, pangkas rumput dan semak yang tinggi secara teratur, serta singkirkan tumpukan barang rongsokan atau material sisa bangunan. Lingkungan yang bersih dan minim celah akan membuat ular tidak merasa aman untuk berdiam. Keringkan area lembap di sekitar rumah, seperti genangan air di bak atau pot bunga.
Area lembap tidak hanya menarik mangsa ular seperti katak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang disukai ular untuk bersembunyi. Basmi hama pengerat seperti tikus dan serangga, karena ular sering masuk rumah untuk mencari makanan. Mengendalikan populasi hama di sekitar rumah adalah cara efektif untuk mencegah kedatangan ular.
Mencegah Ular Bersembunyi di Kolong Mobil dan Ruang Mesin
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402587/original/090707600_1762253852-ular_mobil.jpg)
Ular tidak hanya mengincar rumah sebagai tempat berlindung, tetapi juga bisa bersembunyi di kolong atau ruang mesin mobil, terutama saat musim hujan. Ular menyukai tempat gelap, hangat, dan aman untuk mengatur suhu tubuhnya, khususnya ketika cuaca dingin atau hujan. Ruang mesin mobil yang tertutup dan hangat menjadi daya tarik kuat bagi ular.
Keberadaan mangsa seperti tikus di dalam mobil juga dapat menarik ular untuk masuk. Ular sering ditemukan bersembunyi di bawah kap mesin mobil, di bawah kabin seperti kolong jok atau dasbor, serta di area bagasi. Area-area ini menyediakan perlindungan yang ideal bagi mereka dari cuaca ekstrem dan predator.
Untuk mencegah ular masuk mobil, rajinlah membersihkan bagian interior seperti bagasi dan kabin, serta area ban secara berkala. Ular adalah hewan nomaden yang akan berpindah jika wilayahnya sering dijangkau manusia. Gunakan pewangi atau karbol/cuka yang baunya menyengat untuk mengusir ular, karena mereka tertarik pada bau kencing tikus.
Hindari memarkir mobil di area yang lembap, berdekatan dengan tumpukan sampah, atau semak-semak tinggi. Area garasi yang bersih juga dapat meminimalkan keberadaan tikus. Selalu periksa kolong mobil dan ruang mesin sebelum berkendara, terutama setelah lama tidak digunakan atau saat musim hujan, untuk memastikan tidak ada ular yang bersembunyi.
Tindakan Tepat Saat Menemukan Ular di Rumah atau Mobil
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4301056/original/072692000_1674549838-5_Dinas_Pemadam_Kebakaran_Kota_Surabaya_2019.jpg)
Jika Anda menemukan ular di rumah atau mobil, hal terpenting adalah tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan dapat membuat ular merasa terancam dan menjadi lebih agresif, yang meningkatkan risiko gigitan. Tetap tenang akan membantu Anda berpikir jernih dan memperlambat penyebaran racun jika terjadi insiden gigitan.
Jangan sentuh atau coba menangkap ular sendiri, terutama jika Anda tidak terlatih dalam penanganan satwa liar. Ular yang hanyut terbawa arus banjir bisa sangat stres dan agresif, sehingga penanganan yang salah dapat membahayakan. Segera isolasi area tempat ular ditemukan dengan menutup pintu dan jendela untuk mencegahnya bergerak ke area lain, lalu amankan anak-anak dan hewan peliharaan.
Langkah terbaik adalah segera menghubungi tim penyelamat ular (snake rescue) atau petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat. Mereka memiliki keahlian dan peralatan khusus untuk mengevakuasi ular dengan aman dan profesional.
Jika terjadi gigitan ular, segera jauhkan korban dari ular dan pastikan mereka tetap tenang untuk memperlambat penyebaran racun. Minimalkan gerakan korban, baringkan dalam posisi menyamping jika memungkinkan, dan jaga area gigitan di bawah jantung. Lepaskan benda ketat di sekitar area gigitan, bersihkan luka dengan air mengalir, lalu segera bawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan serum antibisa dan penanganan medis.
Kesiapsiagaan Umum Menghadapi Banjir dan Satwa Liar
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428874/original/089657100_1764565700-Gunakan_Bahan_dengan_Aroma_Pengusir_Alami.jpg)
Kesiapsiagaan bencana merupakan serangkaian tindakan sistematis dan terencana yang penting dilakukan sebelum, saat, dan setelah banjir. Sebelum banjir, kenali potensi bahaya di lingkungan Anda dan siapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, makanan instan, air minum, serta perlengkapan P3K. Pahami juga rute evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dan aman.
Saat banjir, segera evakuasi ke tempat aman dan waspada terhadap kemunculan hewan liar seperti ular yang mencari tempat kering. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir dan selalu gunakan sepatu bot tinggi serta sarung tangan saat membersihkan atau bergerak di area banjir. Matikan saklar aliran listrik di rumah untuk menghindari sengatan listrik.
Setelah banjir, berhati-hatilah saat membersihkan rumah. Jangan langsung masuk ke dalam rumah yang masih tergenang air dan waspada terhadap binatang beracun atau benda berbahaya yang tersembunyi. Gunakan sekop atau alat lain untuk membalik puing-puing sebelum mengangkatnya dengan tangan.
Periksa struktur bangunan yang mungkin rapuh dan pastikan kondisi aman sebelum menyalakan kembali aliran listrik atau gas. Segera bersihkan lingkungan dari lumpur dan sampah, karena ular gemar dengan tempat yang tertutup dan lembap. Melaporkan kondisi atau penemuan ular kepada aparat setempat atau tim penyelamat juga sangat dianjurkan.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Waspada Ular Masuk Rumah hingga Sembunyi di Kolong Mobil Saat Musim Banjir
1. Mengapa ular sering muncul saat musim banjir?
Jawaban: Ular mencari tempat kering karena habitatnya terendam banjir, terseret arus, serta mencari makanan dan kehangatan di pemukiman.
2. Apa saja jenis ular yang sering ditemukan saat banjir dan seberapa berbahayanya?
Jawaban: Ular sanca, weling (sangat berbisa), kobra jawa (berbisa tinggi), dan kadut sering muncul; gigitan berbisa dapat menyebabkan kerusakan organ hingga kematian.
3. Bagaimana cara mencegah ular masuk ke dalam rumah saat banjir?
Jawaban: Tutup celah rumah, jaga kebersihan lingkungan, keringkan area lembap, basmi hama pengerat, dan gunakan produk pengusir ular.
4. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di mobil?
Jawaban: Tetap tenang, buka semua pintu dan jendela mobil, matikan mesin, biarkan ular keluar sendiri, atau hubungi tenaga profesional.
5. Bagaimana pertolongan pertama jika terjadi gigitan ular?
Jawaban: Jauhkan korban dari ular, tenangkan, minimalkan gerakan, jaga area gigitan di bawah jantung, bersihkan luka, dan segera bawa ke rumah sakit.